JAKARTA, KOMPAS — PT Transportasi Jakarta menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank DKI untuk menyediakan akses kredit multiguna dan kredit pemilikan rumah bagi para karyawan Transjakarta, Selasa (15/1/2019). Perjanjian yang akan berlangsung selama tiga tahun ini diharapkan mempermudah karyawan Transjakarta memiliki rumah dan berbagai kebutuhan sekunder serta meningkatkan penyaluran kredit konsumtif Bank DKI.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, penandatanganan kerja sama (PKS) merupakan bentuk sinergi antarbadan usaha milik daerah (BUMD), yang memberikan akses pemenuhan kebutuhan bagi 9.000 karyawan Transjakarta. Bertepatan dengan PKS itu, Transjakarta merayakan ulang tahun ke-15.
”Ini adalah hadiah ulang tahun untuk Transjakarta. Semoga PKS ini diikuti akad-akad kredit. Transjakarta akan selalu ada di kota ini sehingga 9.000 karyawan Transjakarta dapat menjadi customer base bagi Bank DKI,” kata Agung.
Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo mengatakan, kerja sama antara keduanya telah berjalan melalui JakCard, ATM Combo, serta Jak Lingko sebagai sarana pembayaran perjalanan. Melalui PKS itu, ia ingin sinergi antar-BUMD ini berkembang hingga menjangkau tenaga kerja.
”Pinjaman Bank DKI bisa dimanfatkan sebesar-besarnya oleh teman-teman Transjakarta, terutama pemanfaatan kredit multiguna (KMG) yang selama ini belum maksimal,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, Bank DKI masih membutuhkan dana lebih banyak untuk dihimpun. Untuk itu, ia meminta PT Transportasi Jakarta beserta BUMD lainnya untuk bertransaksi melalui bank yang dipimpinnya.
Meskipun PKS mencakup kredit pemilikan rumah (KPR), Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo mengatakan, pihaknya akan berfokus pada penyaluran KMG. Dana yang akan disalurkan dalam skema kredit ini mencapai Rp 14,5 triliun, meningkat Rp 6 triliun dari 2018. Kredit macet produk KMG Bank DKI saat ini di bawah 1 persen.
Ini berbeda dengan kondisi KPR Bank DKI yang jumlah kredit macetnya mencapai 5 persen dari Rp 2,8 triliun yang disalurkan selama 2018.
”Dulu lebih besar lagi, sampai 10 persen. Namun, kami sudah perbaiki dan menagih sampai bisa diturunkan. Tahun ini, dana KPR yang kami siapkan tumbuh sekitar 10 persen saja,” kata Sigit.
Karena itu, Sigit menyatakan akan lebih banyak berfokus pada KMG. Bank DKI pun dapat meminjamkan maksimal Rp 500 juta dengan tenor Rp 10 tahun. Dana ini dapat diakses oleh 9.000 karyawan Transjakarta jika dinyatakan layak kredit. Rasio laba utang (DSR) dapat mencapai 35 persen, tetapi disesuaikan pula dengan pendapatan pemohon.
”KMG ini lebih fleksibel, juga tanpa agunan. Karyawan Transjakarta hanya perlu membuktikan bahwa ia adalah karyawan PT Transportasi Jakarta dengan SK (surat keputusan) asli perusahaan. Kami akan terus meningkatkan penyaluran kredit konsumtif ini kepada karyawan BUMD sebagai captive market kami,” kata Sigit.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta Achmad Izzul Waro mengatakan, kerja sama penyediaan kredit ini dimaksudkan sebagai insentif bagi karyawan Transjakarta. Menurut Izzul, gaji karyawan Transjakarta disertai tunjangannya telah melebihi Upah Minimum Provinsi Jakarta sebesar Rp 3,6 juta. Kesempatan peningkatan gaji akan lebih besar jika karyawan berprestasi.
Karena itu, PKS ini diharapkan bisa memotivasi karyawan untuk memberikan performa terbaik. ”Mereka sudah terima gaji dan tunjangan, harapannya mereka bisa self-manage dengan gaji yang diberikan perusahaan. Kredit ini kami fasilitasi kalau memang karyawan kami ada kebutuhan tambahan saja. Kami akan bantu dengan memberikan rekomendasi bagi permohonan kredit karyawan yang berprestasi,” kata Izzul.
Dalam prosesnya, pemberian rekomendasi ini akan dibantu oleh tiga serikat pekerja di PT Transportasi Jakarta. Tanti Setiani dari Serikat Pekerja Dirgantara Transportasi Jakarta (SPDT) mengatakan, KMG dan KPR akan difokuskan pada karyawan yang berada di garis terdepan, yaitu di halte-halte transjakarta. Pihaknya akan memudahkan perusahaannya untuk melihat karyawan mana yang pantas mendapat kredit berdasarkan loyalitas dan kinerjanya.
Perayaan ulang tahun
Transjakarta lahir pada 15 Januari 2004 ketika Gubernur Sutiyoso saat itu memotong sebagian jalan dan dikhususkan untuk bus. Rute bus pertama, yaitu Kota-Blok M, mulai diberangkatkan.
”Ada karyawan kami yang juga sudah 15 tahun berkarier di Transjakarta. Artinya, kami akan selalu ada dan Transjakarta tidak akan pernah hilang,” kata Agung.
Untuk merayakan ulang tahun perusahaan, Izzul mengatakan, PT Transportasi Jakarta menggelar pelatihan mengemudi bagi para sopir mikrotrans (angkot) Jak Lingko dari Koperasi Wahana Kalpika di Jakarta Utara pada Selasa pagi.
”Kami tidak akan merayakan secara besar-besaran, tetapi dengan membangun kemitraan. Di samping itu, akan ada acara internal untuk mengingatkan semua karyawan Transjakarta bahwa kami adalah keluarga,” kata Izzul.