Peluang Juara Stephane Peterhansel Kembali Terbuka
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LIMA, SENIN – Pemenang 13 kali Reli Dakar Stephane Peterhansel membuka kembali peluang juara setelah memenangkan etape ketujuh, pada Senin (14/1/2019), di rute San Juan De Marcona, Lima, Peru. Peterhansel berada di posisi kedua klasifikasi umum tertinggal 29 menit 16 detik dari Nasser Al-Attiyah.
Peterhansel sempat saling menyusul dengan rekannya sesama pereli X-Raid, Nani Roma, pada awal etape. Namun, mobil mini buggy Peterhansel melampaui kekuatan mobil 4x4 Roma. Dia pun berhasil mendahului rekannya itu.
Pereli asal Perancis itu pun menyelesaikan etape ketujuh di peringkat pertama dengan unggul 4 menit 33 detik di atas Roma. Dia sekaligus naik ke peringkat kedua klasemen sementara setelah memenangkan etape itu dengan 4 jam 1 detik.
“Pada awalnya, saya sempat melompati bukit pasir yang berdampak pada kerusakan kap mesin. Sejak saat itu balapan menjadi sangat rumit. Tetapi saya berhasil menaklukkan itu dan finis dengan baik,” kata Peterhansel.
Pemenang 13 kali Reli Dakar itu mengurangi jarak dari peringkat pertama klasifikasi umum Al-Attiyah. Peluang Peterhansel meraih juara kembali membesar karena selisih waktunya dengan pereli Qatar itu tinggal 29 menit 16 detik.
“Saya mampu lebih mendekati Nasser. Tetapi harus diakui masih sangat sulit untuk mencuri keunggulan dari dia di sisa etape. Hingga sejauh ini, dia masih sangat solid dan menjalani balapan tanpa kesalahan berarti,” tutur pereli berusia 53 tahun tersebut.
Saya mampu lebih mendekati Nasser. Tetapi harus diakui masih sangat sulit untuk mencuri keunggulan dari dia di sisa etape. Hingga sejauh ini, dia masih sangat solid dan menjalani balapan tanpa kesalahan berarti
Adapun peluang Peterhansel sempat meredup setelah etape keenam. Hasil yang kurang baik pada etape itu membuatnya duduk di peringkat ketiga klasifikasi umum dan tertinggal 41 menit 14 detik dari Al-Attiyah.
Peterhansel masih bersemangat untuk meraih juara setelah tahun ini kembali ke X-Raid, tim yang membawanya juara pada 2012 dan 2013. Adapun empat tahun terakhir dia menjadi pereli tim Peugeot.
Juara Reli Dakar 2019 akan ditentukan dalam tiga etape selanjutnya, di rute San Juan De Marcona – Pisco – Lima. Pereli masih harus menempuh jarak 1.343 kilometer untuk mencapai garis akhir.
Pemimpin reli sementara Al-Attiyah memulai balapan dengan nyaman. Namun, dalam perjalanannya rodanya mengalami masalah. Hal itu memaksanya finis 12 menit di belakang Peterhansel.
“Semuanya baik-baik saja. Saya akan memperbaiki posisi ini pada esok hari. Saya tahu Stephane akan mengejar di sisa balapan, tetapi saya masih unggul sekitar setengah jam dari dia,” ujar Al-Attiyah.
Sementara itu, pada etape yang harus ditunda satu jam karena kabut pagi, keberuntungan tidak berpihak pada pereli Peugeot Sebastian Loeb. Setelah memenangi dua etape sebelumnya dan berada di peringkat kedua klasifikasi umu, Loeb mengalami masalah listrik pada mesinnya.
“Mobil terhenti setelah tiga kilometer. Sempat menyala, mobil kembali berhenti saat lima kilometer. Waktu pun habis karena harus mencari permasalahan di mobil. Ternyata soketnya bermasalah. Hasil hari ini sangat melemahkan semangat kami,” kata Loeb.
Pada etape ketujuh, Loeb finis di peringkat ke-11, tertinggal 28 menit 27 detik dari Peterhansel. Saat ini Loeb turun dari peringkat kedua menjadi keempat di klasifikasi umum. Pereli Perancis itu tertinggal hampir satu jam dari Al-Attiyah. (DAKAR.COM)