Dua dari Empat Santri Tenggelam di Ponorogo Ditemukan Tewas
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
PONOROGO, KOMPAS — Empat santri di Pondok Pesantren Hudatul Muna di Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (14/1/2019), tenggelam di Sungai Tempuran yang berada tak jauh dari lokasi pondok. Memasuki hari kedua pencarian, Selasa (15/1/2019), tim pencari dan penyelamat menemukan dua korban dalam kondisi meningga.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ponorogo Setyo Budiono mengatakan, empat santri yang tenggelam meliputi Miftakhul Huda (14), Bambang Irawan (16), Achmad Khoirul Huda (14), dan Achmad Anshori (15). ”Korban tenggelam pada Senin saat bermain di sungai,” ujar Setyo.
Setyo mengatakan, total santri yang bermain di sungai sebanyak lima orang. Satu lagi adalah Muchtarullah Chabib (16). Dari lima santri ini, empat orang menceburkan diri ke sungai dan tidak muncul lagi ke permukaan.
Melihat temannya tenggelam, Muchtarullah berupaya menolong dengan mengulurkan kayu tetapi upaya itu gagal. Dia pun akhirnya meminta pertolongan warga. Masyarakat kemudian berupaya mencari para korban yang tenggelam.
Upaya pencarian dilakukan oleh masyarakat bersama tim SAR Ponorogo, BPBD Ponorogo, polisi, dan anggota TNI. Koordinator Posko SAR Trenggalek, Brian Gautama, mengatakan, timnya tiba di lokasi kejadian pada Senin malam. Tim langsung melakukan observasi lapangan dan menyusun rencana operasi pencarian besar-besaran untuk Selasa.
”Operasi pencarian melibatkan 101 personel gabungan dari anggota Basarnas, BPBD Ponorogo, polisi, TNI, dan masyarakat,” kata Brian.
Dalam pencarian itu, tim menemukan Miftakhul Huda dalam keadaan meninggal. Satu lagi korban, Achmad Anshori, pada pukul 11.15 juga ditemukan dalam keadaan meninggal. Achmad ditemukan di sekitar 20 meter dari penemuan korban pertama. Hingga saat ini masih dua korban lagi yang dalam pencarian. Tim pun melanjutkan dengan upaya maksimal.