Tim penyelam yang menemukan CVR pesawat Lion Air PK-LQR di perairan Karawang, Senin (14/1/2019) pagi.
JAKARTA, KOMPAS - Tim penyelam yang dipimpin Kapten Laut (T) Iwan Churniawan tidak menyangka mereka mengangkat benda yang selama ini dicari-cari di perairan Karawang, Jawa Barat: cockpit voice recorder pesawat Lion Air JT-610. Mereka awalnya mengira, itu serpihan biasa dari pesawat dan pencarian CVR belum akan berakhir hari ini, Senin (14/1/2019).
Tim yang terdiri dari Iwan dan tiga anggota tersebut hanya sekali menyelam selama lebih kurang 30 menit di hari Senin, dan CVR langsung ditemukan. "Total ada 25 penyelam, setiap hari 10 kali penyelaman," ucap anggota Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada I TNI Angkatan Laut itu di sela istirahat di atas KRI Spica.
Iwan menceritakan, Senin ini merupakan hari ketujuh penyelaman. Kendala alam paling sulit yang mereka hadapi adalah pada Minggu (13/1/2019) sore, karena jarak pandang nol meter. Mereka beruntung hari Senin alam lebih bersahabat, membuat jarak pandang di dalam laut 1,5-2 meter.
Tim mulai menyelam pukul 08.30 dengan metode melingkar di titik yang telah ditentukan dengan radius 4-5 meter dan kedalaman hingga 35 meter. Untuk tugas tim Iwan, titik penyelaman sudah ditentukan sejak tiga hari sebelumnya.
Anggota tim bernama Sersan Dua Satria Margono Susanto lantas mendapati adanya benda yang diduga serpihan badan pesawat Lion Air. Ia pun mengangkatnya sekitar pukul 08.48. "Setiap warna oranye ya kita angkat aja. Ternyata itu CVR," ujar dia.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Sersan Dua Satria Margono Susanto, salah satu penyelam yang menemukan CVR pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Senin (14/1/2019).
Misi tim Iwan sudah tuntas. Kini, publik menanti kepingan misteri penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 lengkap terungkap.