Hampir semua orang, tak terkecuali warga Jabodetabek, membutuhkan liburan untuk melepaskan penat dan rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Liburan tak perlu lama dan bisa dilakukan dengan biaya terjangkau asal hati gembira dan badan menjadi segar kembali.
Rekreasi sudah bukan lagi kebutuhan tersier. Namun, sudah bergeser menjadi kebutuhan sekunder, bahkan bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Pentingnya orang berlibur juga pernah diungkapkan dari hasil penelitian yang dipresentasikan pada Kongres Masyarakat Kardiologi Eropa, 25-29 Agustus 2018.
Hasil penelitian ini menyimpulkan, pria yang lebih banyak bekerja dan waktu liburnya lebih pendek (kurang dari 3 minggu) mengalami 37 persen peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan mereka yang waktu liburnya lebih banyak. Penelitian ini dilakukan selama 40 tahun terhadap 1.222 pengusaha pria di Helsinki, Finlandia.
Hampir semua warga Jabodetabek juga meluangkan waktu berekreasi dengan frekuensi bervariasi. Separuh lebih responden jajak pendapat Kompas akhir Desember lalu mempunyai kebiasaan rekreasi bersamaan dengan liburan sekolah pada Juni dan Desember serta setahun sekali saat Lebaran atau Natal.
Namun, ada juga yang memilih waktu setiap akhir pekan beristirahat dari aktivitas sehari-hari, seperti kebiasaan seperlima responden. Adanya hari libur nasional yang jatuh pada Senin atau Jumat membuat akhir pekan semakin panjang dimanfaatkan 16 persen responden untuk berlibur.
Liburan menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga. Empat dari lima responden selalu rekreasi bersama orangtua atau suami/istri dan anak-anak. Sementara sekitar 10 persen lebih memilih refreshing bersama teman-teman.
Liburan sehari
Lama waktu berlibur pun bervariasi, dari satu hari hingga lebih dari seminggu. Separuh warga jajak pendapat beranggapan, waktu satu hari cukup untuk melakukan refreshing, tak perlu menginap di penginapan. Namun, ada juga yang menyebutkan waktu sekitar 2 hari hingga 4 hari untuk berlibur, seperti kebiasaan sepertiga responden. Sementara 4 persen memilih waktu lebih dari seminggu untuk mengusir kepenatan.
Lamanya waktu berlibur tergantung pula dari tempat tujuan wisata. Separuh lebih responden yang memilih one day trip biasanya memilih obyek wisata di seputar Jabodetabek, seperti Dunia Fantasi, Waterboom PIK, Kebun Raya Bogor, Taman Safari, atau sekadar rekreasi di taman-taman kota. Selain itu, obyek wisata seperti pantai, pegunungan, perdesaan, ataupun luar negeri biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu hari.
Kemudahan akses transportasi, seperti jalan dan moda transportasi, memudahkan warga menjangkau tempat wisata di luar Jabodetabek dengan cepat dan mudah. Seperti akses Jalan Tol Trans Jawa yang memudahkan warga menjangkau kota-kota lain di Jawa kurang dari 10 jam.
Biaya terjangkau
Biaya liburan tetap menjadi pertimbangan penting lebih dari sepertiga responden dalam menentukan tempat tujuan rekreasi. Biaya yang terjangkau ini juga menjadi pertimbangan khusus bagi hampir tiga perempat responden yang pengeluarannya per bulan kurang dari Rp 4 juta.
Berbekal pertimbangan biaya, pilihan tempat dan kegiatan berlibur pun bermacam-macam seiring pesatnya perkembangan berbagai jenis tempat wisata. Sekitar 4 dari 10 responden lebih senang menikmati pemandangan alam untuk melepas penat. Lokasi demikian juga menjadi pilihan lebih dari sepertiga warga berpengeluaran di atas Rp 4 juta kendati juga masih mempertimbangkan soal biaya liburan, pemandangan bagus, kuliner, dan wahana permainan.
Bahkan, sekadar beristirahat dan tidur cukup di penginapan menjadi pilihan 13 persen responden saat berlibur. Hal ini sejalan dengan pertimbangan 19 persen responden dalam memilih lokasi rekreasi adalah tempat yang tenang, sejuk, dan cocok untuk beristirahat.
Keberadaan obyek wisata yang menyediakan wahana permainan seperti Dunia Fantasi, Jakarta, juga mempermudah 18 persen responden yang memilih aktivitas bermain saat berlibur. Berkembangnya kuliner Nusantara menjadi daya tarik sendiri sebagai obyek liburan bagi 17 persen responden.
Berbagai lokasi dan kegiatan bisa dipilih selama rekreasi. Juga bervariasinya frekuensi dan lama berlibur. Tujuannya hanya satu, istirahat sejenak untuk mendapatkan energi baru kembali bagi jiwa dan raga.