Ketika penyanyi Agnes Monica bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/1/2019), ada pertanyaan yang membuat Agnez kaget. “Apa yang mendorong Agnez go international?” tanya Presiden Jokowi.
Agnez, yang bernama asli Agnes Monica Muljoto, sudah dikenal sebagai penyanyi sejak kecil. Dia juga menjadi pemain sinetron sampai mencipta lagu.
Agnez pun bercerita bahwa dia percaya bangsa yang besar adalah bangsa yang belajar. Di dunia hiburan, dia banyak belajar dengan orang-orang di Amerika Serikat.
“Jadi saya cerita saja, lebih sharing pengalaman. Apalagi saya sendiri baru tahu bahwa saya dinominasikan di salah satu ajang awards di Amerika Serikat dan saya satu-satunya orang Indonesia, iHeart Radio Music Awards 2019. Saya juga minta support dari Bapak Presiden karena saya, kan, di sana jadi duta bangsa,” tuturnya. Agnez Mo masuk nominasi kategori social star award yang dipilih lewat media sosial.
Sejak tahun 2010, Agnez menjejakkan kaki ke panggung dunia hiburan global. Dia memutuskan pindah ke Amerika Serikat dan kini sudah menghasilkan beberapa single lagu, termasuk yang dikerjakannya bersama penyanyi ternama AS, Chris Brown, yang berjudul “Overdose”.
Menyuarakan mimpi
Dalam kesempatan itu, Agnez juga berbicara tentang menyuarakan mimpi dengan lantang. Hal ini, menurut dia, diperlukan supaya bisa menjadi inspirasi untuk orang lain. Namun, optimisme, kerja keras, dan kalkulasi yang tepat penting untuk mencapai cita-cita.
Agnez sangat gembira bisa bertemu Presiden Jokowi. “Dari dulu memang sudah ingin sekali mengobrol dengan Bapak Presiden,” ujarnya.
Tak lupa, Agnez pun membuat video blog (vlog) bersama Presiden. “Tadi berjalan lancar santai dan seru,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah memerhatikan perkembangan politik, Agnez mengelak menjawab. “Itu bukan porsi saya, kalau nanya soal entertainment baru saya jawab,” ujarnya.
Kabar bohong
Namun, ketika ditanya apakah akan memberikan suara pada Pemilu 2019? Agnez segera menjawab hal itu pasti, dia akan menggunakan haknya sebagai warga negara. Soal pilihannya, itu tentu rahasia.
Tak hanya itu, Agnez mengingatkan supaya masyarakat Indonesia tak gampang percaya dengan kabar bohong. Sebab, informasi menyebar sangat cepat dengan media sosial.
“Lebih smart (cerdas) aja, sekarang zaman media sosial, informasi sangat cepat. Bukan hanya informasi baik, tapi buruk dan hoaks berkembang sangat cepat. Jadi harus punya filter dan pandai melihat dan mendengar,” tambahnya.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menambahkan, sesungguhnya pertemuan baru terealisasi hari Jumat kendati sudah disiapkan sejak lama. Pertemuan-pertemuan seperti ini, menurut Moeldoko, adalah bagian untuk mewujudkan gagasan besar Presiden atas strategi manajemen talenta (talent management strategic). Idenya adalah mengumpulkan basis data semua talenta besar anak bangsa baik di bidang seni, olah raga, ilmu pengetahuan, ataupun teknologi.
“Orang-orang hebat itu salah satunya Agnez. Sekarang Agnez bisa berkomunikasi dengan Presiden, saya pikir ini bisa menjadi motivator dan bahkan inspirator bagi teman-teman yang lain,” tutur Moeldoko.