BEKASI, KOMPAS - Meski memiliki posisi sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, sistem pengawasan dan keamanan di rumah Agus Rahardjo cukup longgar. Akses masuk ke kompleks rumahnya di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, juga dapat dicapai lewat banyak akses tanpa pengawasan petugas keamanan.
Selly (31), warga yang rumahnya di samping rumah pimpinan lembaga antirasuah, di Bekasi, Kamis (10/1/2019), mengatakan, sejak Agus diangkat sebagai Ketua KPK pada 2015, tidak ada sistem pengamanan yang berubah di kompleks itu. Jalan di depan rumah Agus yang menjadi salah satu akses masuk pintu utama kompleks perumahannya terbuka 24 jam.
"Waktu diangkat jadi Ketua KPK (Agus), kami pernah usulkan saat rapat RW, untuk ada pos jaga di depan rumah, tetapi Pak Agus menolak. Dia dari dulu selalu ingin berbaur dengan warga, makanya tidak mau diperlakukan khusus," katanya.
Selly menambahkan, di kompleksnya hanya ada rumah-rumah tertentu yang dipasang kamera pengawas atau CCTV. Kamera itu dipasang atas inisiatif warga sendiri untuk mencegah pencurian kendaraan bermotor.
Pantauan pada Kamis pukul 15.00 WIB, rumah-rumah tetangga di depan rumah Agus tidak terlihat terpasang kamera pengawas. Satu kamera pengawas hanya ada di rumah yang terletak di bagian kiri rumah Agus Rahardjo.
Menurut Selly, saat malam kejadian, kamera pengawasnya dalam keadaan aktif. Namun, letak kamera itu terlalu rendah sehingga tidak menangkap aktivitas di jalan raya.
"Kemarin polisi sempat izin untuk melihat. Memang banyak motor yang lewat saat tengah malam, tetapi yang kelihatan cuma ban motor," ujarnya.
Saat kejadian, empat kamera pengawas yang terpasang di rumah Agus Rahardjo juga dalam keadaan mati. Menurut Ferianto (54), tetangga depan rumah Agus, kamera pengawas sengaja dimatikan keluarga Agus karena sedang ada renovasi rumah. Pertimbangannya, agar tidak terjadi kerusakan pada kamera saat renovasi.
Endang Setyoriningsih (53), warga lain di kompleks itu menambahkan, meski ada petugas keamanan, namun mereka hanya berjaga di depan pintu masuk. Penjagaan juga lunak, karena tidak ada pemeriksaan identitas atau tanda pengenal untuk setiap orang yang masuk ke kompleks itu.
Rutin mengawasi
Kepala Subbagian Humas Polres Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing mengatakan, personel Kepolisian Sektor (Polsek) Jatiasih setiap hari rutin melakukan pengawasan di seluruh wilayah Jatiasih, termasuk rumah Agus Rahardjo. Pihaknya juga menyiagakan dua anggota polisi di rumah Agus untuk berjaga setiap malam.
"Untuk rumah (Agus), tetap ada pengamanannya, tetapi memang tidak begitu ketat," ujarnya.
Sementara itu, dari penelusuran Kompas pada pukul 16.00 WIB, Akses masuk ke kompleks perumahan Graha Indah dapat ditempuh dari enam titik. Dua dari enam akses merupakan gang sempit yang hanya diakses menggunakan sepeda motor.
Adapun empat akses lainnya yang dapat dilalui kendaraan roda empat atau lebih. Namun, salah satu yang menuju perumahan Graha Indah melalui Jalan Jaha, Kampung Rambutan, Jatiasih, atau di samping Masjid Al-Jami, justru tidak dilengkapi portal.
Selama pantauan di enam titik pintu itu sekitar pukul 16.00-17.00 WIB, tidak ada satupun petugas keamanan yang berjaga. Semua orang bebas keluar masuk tanpa melalui pemeriksaan petugas keamanan.
Rohim (27), salah satu warga di kompleks perumahan itu, saat menemani Kompas menyusuri kompleks perumahan, mengatakan, meskipun setiap akses dilengkapi portal, namun jalur tersebut terbuka selama 24 jam. (STEFANUS ATO)