Kamera pemantau yang terpasang di lantai dua teras rumah Agus Rahardjo tidak berfungsi saat kejadian teror benda mencurigakan pada Rabu (9/1/2019) dini hari di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi.
BEKASI, KOMPAS — Ancaman teror benda mencurigakan diduga bom yang terjadi di kediaman Ketua Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menarik perhatian warga sekitar. Teror itu mengungkap fakta bahwa sistem keamanan rumah orang yang bekerja melawan koruptor terlalu longgar.
Ferianto (54), tetangga Agus Rahardjo di kompleks Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, mengatakan, sudah beberapa hari terakhir ini empat kamera pemantau (CCTV) yang terpasang di rumah Agus tidak difungsikan. CCTV itu sengaja dimatikan pihak keluarga Agus karena salah satu bagian dari rumahnya sedang direnovasi. Pertimbangannya, agar tidak terjadi kerusakan pada kamera saat renovasi berlangsung.
Sementara itu, Herman (49), warga lain yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari kediaman Agus, mengatakan, akses masuk ke Perumahan Graha Indah hanya bisa dilewati melalui dua pintu. Namun, dua pintu utama yang dilengkapi portal itu tidak selalu ditutup sehingga siapa pun bebas masuk keluar kompleks itu.
”Ada petugas keamanan, tetapi tidak setiap saat mereka jaga. Kadang ada, kadang tidak, karena tempat ini dari dulu juga aman,” ujar Endang Setyoriningsih (53), tetangga lain Agus Rahardjo, Rabu (9/1/2019).
STEFANUS ATO UNTUK KOMPAS
Gerbang Perumahan Graha Indah tanpa pengawasan petugas keamanan pada pukul 20.30, Rabu (9/1/2019). Mobil bebas keluar masuk melalui gerbang tersebut.
Pantauan di salah satu gerbang di Jalan Perum Graha Indah, Jatiasih, pada Rabu pukul 20.30 tidak tampak petugas keamanan berjaga di gerbang itu. Kendaraan bebas keluar masuk tanpa pengawasan melalui gerbang tersebut.
Meski demikian, menurut Endang, pengawalan khusus terhadap Agus Rahardjo rutin dilakukan sejumlah aparat kepolisian sejak ia berangkat ke kantor hingga kembali ke rumah. ”Setiap malam itu biasanya ada dua atau tiga orang yang jaga di sini sampai pagi,” katanya.
Hal berbeda diungkapkan Yanti (31), warga lain di sekitar perumahan itu. Perempuan yang bekerja sebagai tukang urut itu mengaku, setiap pagi, sekitar pukul 06.00, saat ia melintas di depan rumah Agus ada banyak aparat yang berjaga. Bahkan, ia mengaku sering bercanda dengan para petugas tersebut.
STEFANUS ATO UNTUK KOMPAS
Pagar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo.
”Setiap malam ada, kok, yang jaga. Pak Agus biasanya pulang sekitar jam 10 atau 11 malam. Kalau mobilnya sudah ada, di depan sini biasa ramai, ada yang merokok, minum kopi sampai tidur-tiduran di sini. Semua pakai batik,” kata perempuan Betawi, Jakarta, itu. (STEFANUS ATO)