JAKARTA, KOMPAS — Polisi masih memburu pria berbaju biru-hitam yang diduga pembunuh Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18), pelajar kelas XII SMK Baranangsiang. Perburuan didasarkan pada sejumlah barang bukti dan keterangan saksi-saksi.
Noven terbunuh saat dalam perjalanan pulang ke indekosnya, Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Pantauan Kompas, Rabu (9/1/2019) siang, di sekitar lokasi kejadian terlihat petugas kepolisian, warga, dan awak media sedang beraktivitas.
Di tempat itu, warga menemukan Noven tewas bersimbah darah dengan mengenakan seragam sekolah, Selasa (8/1/2019) sekitar pukul 16.00. Saat ditemukan, warga melihat ada sebilah pisau menancap di dada kiri korban. Korban akhirnya meninggal di tengah perjalanan menuju Rumah Sakit BMC. Sehari setelah peristiwa, tempat itu dibatasi polisi dengan menggunakan garis polisi warna kuning di pangkal dan ujung gang.
Kejadian itu terekam kamera pemantau di sekitar lokasi. Dari rekaman itu terlihat seorang pria berkaus corak garis biru-hitam menunggu korban. Ketika korban sampai, tersangka langsung beraksi dan segera meninggalkan lokasi. Korban tersungkur beberapa saat kemudian.
Lokasi pembunuhan berjarak belasan meter saja dari indekos korban di Jalan Riau, RT 001 RW 003, Baranangsiang. Sementara itu, jarak lokasi dengan pos satpam sekitar 150 meter. Di bagian bawah gang yang menanjak itu terdapat tembok yang menempel dengan rumah warga di sisi kiri dan kanannya, tetapi tidak ada jendela. Sementara itu, di bagian atas gang, pada kiri kanannya terdapat semak-semak.
Menurut warga dan petugas keamanan, gang itu sehari-hari memang sepi. Gang yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki itu biasanya dipakai warga untuk akses ke Masjid Raya Bogor, ke terminal, ataupun ke Jalan Raya Pajajaran.
Kepala Kepolisian Sektor Bogor Timur Komisaris Marsudi Widodo belum banyak menyampaikan informasi. Menurut Widodo, penyidik sudah memeriksa empat saksi terkait dengan kasus itu. Beberapa saksi yang dimaksud di antaranya mantan teman dekat korban dan pihak sekolah.
”Siang ini, kami akan meminta keterangan penjaga indekos dan anaknya serta Vanesa (teman indekos dan sekolah Noven),” kata Widodo di lokasi kejadian, Rabu (9/1/2019) siang. Widodo menambahkan, setelah diotopsi, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga Rabu pagi. Jenazah dipulangkan ke kampung halamannya di Bandung.
Mondar-mandir
Lia (36), penjaga indekos perempuan tempat Novel tinggal setahun terakhir, mengatakan sempat melihat pria berkaus garis biru-hitam yang terekam kamera pemantau, Senin (7/1/2019) siang. Lia menduga pria itu mirip dengan mantan pacar Noven yang sering berkunjung ke indekos korban beberapa bulan lalu. Namun, waktu itu Lia tidak menaruh curiga.
”Ketika saya lihat, dia memalingkan muka, mungkin karena dia kenal saya. Karena tidak curiga, saya lewat saja,” kata Lia.
Menurut Lia, anak perempuannya yang sekarang kelas IX SMP juga melihat tersangka pada Senin-Selasa di gang itu ketika pergi sekolah dan pulang sekolah. Pria itu menggunakan kaus yang sama. Namun, sang anak tidak mengenal pria itu.
Berdasarkan pengakuan sang anak kepada polisi, pria yang dilihatnya memiliki sejumlah kemiripan dengan foto mantan pacar korban di akun Facebook Noven. ”Kata anak saya kepada polisi, yang mirip itu mata, rambut, dan tahi lalat di wajahnya,” ujar Lia. (YOLA SASTRA)