JAKARTA, KOMPAS -- Empat perampok bersenjata mengancam penjaga minimarket Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019) dini hari. Mereka menyekap tiga pegawai minimarket dan membawa kabur uang puluhan juta rupiah.
Arul Apriansyah (19), pegawai minimarket mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 01.00 sehabis hujan. Kondisi di sekitar minimarket yang persis di pinggir Jalan Srengseng Sawah Raya saat kejadian dalam kondisi sepi. Sedangkan toko dan minimarket lain sudah tutup. Arul waktu itu sendirian di meja kasir. Sementara dua rekan lain masing-masing di toilet dan di dalam kantor.
"Awalnya, masuk satu seorang pelaku. Saya tidak curiga, kirain pembeli. Dia diam-diam saja sambil lihat sekeliling. Habis itu, dia mengetuk kaca, memberi kode ke temannya. Tiba-tiba tiga orang lainnya masuk. Saya langsung ditodong dengan golok oleh salah seorang pelaku," kata Arul di Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Jagakarsa, Selasa sore.
Arul menjelaskan, keempat pelaku mengenakan masker dan helm. Dua di antara mereka, mengenakan jaket ojek daring berwarna hijau-hitam. Dari kondisi fisik dan suara mereka, Arul menduga pelaku adalah pria dewasa berumur sekitar 30-40 tahun.
Dua orang pelaku tinggal di depan, satu menodong Arul, dan satu lagi memantau keadaan. Sementara itu, dua pelaku lain menuju ke dalam kantor. Satu pelaku menodong Supiandi (20), pegawai minimarket yang menginap, dengan benda mirip pistol dan samurai ketika di toilet. Pelaku lainnya, menodongkan celurit kepada Yudi Setiawan (27), asisten kepala minimarket ketika makan di kantor.
Ketiga korban kemudian dikumpulkan di kantor dan diikat menggunakan kabel ties yang dibawa pelaku. Perampok kemudian menggasak uang tunai di brankas kantor dan kasir minimarket. Total kerugian akibat perampokan ini mencapai sekitar Rp 45 juta, yaitu Rp 43 juta dari brankas dan Rp 2 juta dari meja kasir.
"Saya tidak berani melawan karena mereka menggunakan senjata. Jadi pasrah saja," kata Yudi.
https://youtu.be/X1uOHC-C_5E
Menurut Yudi, kejadian tersebut berlangsung sekitar 15 menit. Setelah kejadian, korban bisa melepaskan diri masing-masing. Perampok mengikat Yudi dan Arul diikat dengan kabel di bagian jempol kiri dan kanan, sedangkan Supandi diikat di pergelangan tangan kiri dan kanan.
Pantauan Kompas di lokasi, minimarket beroperasi seperti biasa. Pegawai melayani dua-tiga pembeli yang datang. Di samping minimarket itu, terdapat minimarket sejenis. Di seberang jalan, ada toko lainnya dan sebuah bengkel sepeda motor. Para penjaga toko, bengkel, dan minimarket, mengaku tidak mengetahui perampokan itu.
Kepala minimarket Ahmad Agus Musyafa (23) sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Jagakarsa. Pihak kepolisian sudah memeriksa lokasi kejadian Selasa pagi. "Barang-barang yang lain tidak ada yang dirampok, cuma uang. Di sini, malam hari memang sepi. Sementara itu, tidak ada petugas keamanan," kata Agus.
Agus menambahkan, perampokan baru pertama kali ini terjadi di minimarket yang ia pimpin. Dia pun berharap polisi segera dapat menangkap pelaku.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polsek Jagakarsa Aiptu Mustakim mengatakan, sudah menerima laporan dari korban. Unit Reserse Kriminal Polsek Jagakarsa segera menindaklanjuti laporan itu.
Perampokan minimarket dengan menggunakan senjata pada dini hari bukan kali ini terjadi. Kamis (4/10/2018), lima perampok bercelurit beraksi di sebuah minimarket di Jalan RS Fatmawati Nomor 33, Jakarta Selatan. Kepolisian Resort Jakarta Selatan menangkap komplotan itu beberapa hari kemudian (Kompas.com, 8/10/2018).
Masih di bulan yang sama, tiga perampok bersenjata tajam kembali beraksi di minimarket di Jalan Atang Sanjaya, Kelurahan Benda, Tangerang. Dalam beraksi, Rabu (24/10/2018) pagi, mereka melukai wajah pegawai minimarket. Anggota Polres Tangerang langsung menangkap ketiga tersangka hari itu juga. (YOLA SASTRA)