Pengungsi Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi Berangsur Pulang
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
KALIANDA, KOMPAS - Pengungsi tsunami dari Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi berangsur kembali pulang ke rumahnya dari tempat pengungsian di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
Berdasarkan data dari posko Media Center Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, sejak Sabtu (5/1/2019) hingga Senin (7/1/2019) malam, sebanyak 492 orang pengungsi Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku sudah kembali ke rumahnya.
Dengan demikian, pada Selasa (8/1/2019) pagi, jumlah pengungsi dua pulau itu yang masih bertahan di Gedung Tenis Indoor Kalianda adalah 670 orang. Adapun sebelum berangsur pulang kembali, total pengungsi dari dua pulau itu adalah 1.162 orang. Mereka berangsur tiba di Kalianda untuk mengungsi sejak Minggu (23/12/2018) atau sehari setelah tsunami.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang juga Humas Pemkab Lampung Selatan Sefri menjelaskan, hari ini direncanakan ada sebanyak 472 orang pengungsi yang akan kembali ke dua pulau itu. Mereka akan diberangkatkan dari Gedung Tenis Indoor Kalianda menuju Dermaga Canti, Kecamatan Rajabasa menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan pemkab. Di dermaga itu juga sudah disiapkan enam unit kapal motor dari pemkab yang akan mengantarkan mereka ke Pulau Sebuku dan Sebesi.
“Pemulangan pengungsi dilakukan bertahap sejak Sabtu berlanjut hingga hari ini. Kemungkinan besok semua pengungsi dari Pulau Sebuku dan Sebesi sudah bisa kembali pulang,” ujar Sefri ditemui di posko Media Center, Selasa (8/1/2019).
Di dermaga sudah disiapkan enam unit kapal motor dari pemkab yang akan mengantarkan warga ke Pulau Sebuku dan Sebesi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lampung Selatan Ketut Sukerta mengatakan, meski Gunung Anak Krakatau masih menunjukkan aktivitas vulkanik, pihaknya tetap mengizinkan pengungsi untuk kembali pulang.
Meski demikian, pihaknya tetap siaga dan waspada untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk kembali terjadi bencana.
“Kami sudah sampaikan, dua pulau itu dekat dengan Gunung Anak Krakatau. Tetapi mereka inginnya pulang. Kami berharap semuanya akan baik-baik saja,” katanya.
Rudi (41), pengungsi asal Pulau Sebesi mengatakan, dia ingin pulang untuk mengurusi kebun jagung miliknya.
“Saat ini sedang musim hujan bagus untuk mulai menanam. Saya harus siapkan kebun saya,” ujar Rudi.
Hunian sementara
Meski sebagian besar pengungsi dua pulau itu sudah berangsur pulang, namun akan ada pengungsi yang akan menetap di Kecamatan Kalianda. Kutet mengatakan, sebanyak 67 orang dari 17 kepala keluarga yang akan menetap di hunian sementara di wilayah Wisma Atlet di GOR Way Handak, Kecamatan Kalianda.
“Rumah mereka di pulau itu hancur. Jadi untuk mereka akan menetap dulu di hunian sementara ini sambil pemerintah akan buatkan hunian tetapnya,” ujar Ketut.
Tsunami pada 22 Desember lalu menewaskan satu orang di Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi. Adapun enam orang masih hilang. Selain itu tsunami juga merusak total 93 rumah di pulau itu.