Penggemar basket nasional sempat terkejut kala nama Super Dave, julukan David Seagers, tak muncul dalam daftar pemain tim mana pun pada musim IBL 2018-2019. Tidak terdengar kabarnya selama beberapa bulan, sang jenderal lapangan memutuskan kembali ke IBL, pekan lalu. Pemain berciri khas ikat kepala hitam itu bergabung ke Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja.
Dave kembali ke IBL untuk menggantikan pemain asing Bima Perkasa, Leshaun Murphy. Setelah seri ketiga IBL, 14-16 Desember 2018, di Denpasar, Murphy dinilai belum mampu mengangkat performa tim asal Jogja itu. Bima Perkasa inkonsisten dengan rekor tiga kali menang dan empat kali kalah.
Kehadiran Dave bagai ancaman untuk tim-tim IBL lain. Guard 188 sentimeter ini merupakan pemain lengkap yang mampu mendongkrak performa tim. Kemampuannya memimpin sudah terbukti saat mengatarkan tim papan bawah, Pacific Caesar Surabaya, lolos ke playoffs IBL dua musim berturut pada 2016-2017 dan 2017-2018.
“Terbukti David telah mampu mengangkat tim Pacific. Itu alasan kami mengambil dia dan mengganti Murphy. Dari tipe permainannya, sebagai pure point guard, dia adalah missing link kami di musim ini,” kata pelatih Bima Perkasa Raoul Miguel “Eboss”, saat dihubungi Selasa (8/1/2019).
Musim lalu, pemain berusia 31 tahun ini dihadiahi gelar pemain paling berharga (MVP) di IBL. Dia mencatatkan 21, 2 point per game (ppg), 7,4 assist per game (apg), dan 10,5 rebound per game (rpg).
Hanya ada dua pemain IBL pada musim lalu yang mampu mencatatkan minimal lima ppg, apg, dan rpg. Satunya lagi adalah Madarious Gibbs, pemain Satya Wacana Salatiga, dengan 27,5 ppg, 5,3 apg, 5,6 rpg.
Statistik itu menunjukkan Dave adalah pemain serba bisa. Kehebatannya seimbang dalam tiga aspek, ppg, apg, dan rpg. Catatan pemain Amerika Serikat ini jauh lebih baik dari Murphy, 18,1 ppg, 3,1 apg, dan 8 rpg.
Dengan kemampuan dribel cepat, Dave lebih sering menerobos ke dalam paint area. Musim lalu, dia menembak 257 kali dari dalam lingkaran dengan akurasi 48,6 persen. Sementara itu, kemampuan tiga poinnya juga baik dengan akurasi 34,7 persen.
Komplitnya seorang Dave sebetulnya sempat menggoda pelatih Pacific Caesar, Kencana Wukir, untuk menggunakan jasanya tiga tahun beruntun. Namun, hal itu tidak tercapai karena masalah administrasi, salah satunya urusan gaji.
Tuah Dave
Kehebatan individu Dave tak perlu diragukan. Namun, mampukah dia melakukan keajaiban di Pacific Caesar pada Bima Perkasa? Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dave karena dia masuk saat kompetisi telah berjalan setengah musim.
Dari statistik dan pengalaman, Dave harusnya mampu tampil lebih baik di Bima Perkasa. Saat di Pacific Caesar, dia kurang didukung oleh tandemnya sesama pemain asing, Anton Waters (18,2 ppg, 15,1 rpg). Waters hanya bermain sebagai center dengan kemampuan utama rebound.
Namun, pemain dengan apg terbanyak di liga tidak memiliki tandem yang mampu mencetak banyak poin. Di Bima Perkasa, Dave akan bekerja sama dengan salah satu forward terbaik, David Atkinson, yang sudah mencatatkan 27,4 ppg, atau terbanyak kedua di IBL.
Kehadirannya juga akan memperjelas peran pemain lokal, Yanuar Dwi Priasmoro. Sejak kedatangan Murphy, peran Yanuar sebagai pencetak angka alternatif mulai hilang. Yanuar lebih banyak membagi bola ke Murphy dan Atkinson.
Padahal, musim lalu Yanuar merupakan pemain lokal dengan sumbangsih poin terbanyak, 9,47 ppg. Musim ini setelah melalui tujuh laga, Yanuar baru mencatatkan 6,8 ppg. Dari 31 menit per gim, dia rata-rata hanya menembak kurang dari tujuh kali per gim.
“Musim ini Yanuar perannya ganti. Ini yang akan kami kembalikan saat datangnya David Seagers. Pemain lokal seperti Yanuar dan Galank Gunawan akan lebih terfasilitasi," tutur Eboss.
Bima Perkasa juga membutuhkan pengalaman dan mentalitas Dave untuk membina pemain lokal. Saat berseragam Pacific Caesar, Dave membina pemain muda lokal, Nuke Tri Saputra dan Indra Muhammad. Nuke berhasil menjadi most improved player. Sedangkan, Indra masuk ke tim all-star musim lalu.
Saat ini, Bima Perkasa baru memainkan tujuh laga. Dave masih bisa memimpin tim barunya itu dalam 10 laga sisa di musim reguler. Dia baru tiba di Indonesia pada Minggu. Namun rencananya Dave akan langsung bermain pada seri Solo, 10-13 Januari 2019.
"Super Dave" mendapat tantangan besar. Dia harus berhadapan langsung dengan dua raksasa IBL, Satria Muda Pertamina Jakarta, 10 Februari, dan Pelita Jaya Basketball, 12 Februari.
Datangnya Dave tentu membawa kesenangan tersendiri bagi penggemar IBL. Para penggemar hanya perlu duduk manis menikmati aksi-aksi dari sang jenderal. Namun, agaknya hal itu tidak dirasakan tim kompetitor yang saat ini sedang ketar-ketir menunggu aksi magisnya.