Fokus Garap Segmen Komersial, Mandiri Angkat Direksi Baru
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menambah satu direktorat dalam struktur manajemen mereka, untuk secara khusus menangani segmentasi kredit komersial. Segmentasi ini dinilai dapat berkontribusi menjaga rasio kredit bermasalah.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (7/1/2018), yang dipimpin Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, perseroan mengangkat Senior Executive Vice President of Commercial Banking, Riduan Ahmad, sebagai Direktur Komersial.
Kartika yang akrab disapa Tiko mengatakan, saat ini penyaluran kredit di sektor komersial berkontribusi 20 persen dari seluruh penyaluran kredit Bank Mandiri. Bila sektor ini digarap lebih maksimal, kontribusi sektor komersial diyakini dapat menyaingi sektor korporasi dalam penyaluran kiredit.
“Komersial menjadi salah satu segmen kredit yang penting untuk tahun ini. Kami perlu secara khusus buatkan direktoratnya karena kami ingin kredit komersial juga dominan selain kredit korporasi,” ujarnya usai RUPSLB.
Tiko menjelaskan segmen komersial adalah segmen kredit kepada nasabah dari perusahaan kelas menengah yang sudah tumbuh cukup besar, tetapi belum terdaftar di pasar modal. Pihaknya yakin segmen ini dapat terus meningkat bersama segmen korporasi.
Dia menuturkan, total portofolio kredit komersial Bank Mandiri saat ini mencapai sekitar Rp 130 triliun. Adapun portofolio kredit segmen korporasi saat ini mencapai Rp 300 triliun. Selama ini, kedua segmen tersebut berada di bawah tanggung jawab Direktur Korporasi Royke Tumular.
Tiko meilai pertumbuhan bisnis yang signifikan pada segmen komersial perlu ditopang secara struktural. Penunjukkan Riduan, lanjutnya diharapkan, turut memperbaiki kualitas aset segmen korporasi.
“Diharapkan dengan adanya direktur yang fokus di segmen komersial dapat membuat bisnis yang lebih terpola dan NPL (kredit macet) dan SML (kredit dengan perhatian khusus) lebih terkendali” ujarnya.
Sebelum menjabat Senior Executive Vice President of Commercial Banking sejak 2017, Riduan sempat menjadi Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan pada periode 2013-2016. Di akhir tahun 2016, Riduan kembali ke Mandiri sebagai kepala wilayah Bank Mandiri di Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengklaim kinerja tahun 2018 berjalan sesuai dengan target perusahaan. Dia menyebut perkiraan laba bersih perseroan berhasil menyentuh angka Rp 25 triliun.
Pencapaian tersebut utamanya didorong dari peningkatan kredit sebesar 12 persen sepanjang tahun berjalan, terhitung per akhir Desember 2018 lalu. Selain ditopang dari pertumbuhan kredit, laba bank berlogo pita emas ini juga ditopang perbaikan kredit macet atau NPL yang susut ke 2,7 persen.
Dengan fokus menggarap segmentasi komersial dalam penyaluran kredit, pertumbuhan kredit Bank Mandiri akan didorong tumbuh di kisaran 12-13 persen. “Segmen korporasi dan komersial saya rasa permintaannya semakin marak. Jadi, kita harapkan tahun ini lebih menggeliat,” ujar Rohan.