”Bohemian Rhapsody” dan ”Green Book” Bersinar di Globes
Oleh
RYAN RINALDY
·3 menit baca
LOS ANGELES, SENIN — Film-film yang mengisahkan kehidupan nyata musisi memboyong penghargaan tertinggi pada ajang Golden Globes 2019, Minggu (6/1/2019) malam waktu setempat di The Beverly Hilton, California, Amerika Serikat. Bohemian Rhapsody dan Green Book menjadi dua film yang bersinar dalam ajang tersebut.
Bohemian Rhapsody, film tentang mendiang pentolan Queen, Freddie Mercury, dinobatkan sebagai film terbaik untuk kategori drama. Film itu menang atas film yang sebelumnya diunggulkan, A Star is Born. Sang pemeran Freddie Mercury, Rami Malek, juga menyabet penghargaan sebagai aktor terbaik pada kategori drama.
Di atas panggung, Malek menyatakan merasa terhormat bisa meraih penghargaan tersebut. Menurut dia, penghargaan itu didedikasikan kepada personil Queen, termasuk untuk mendiang Freddie Mercury, penyanyi Inggris yang meninggal karena AIDS pada 1991. ”Aku mencintaimu pria menawan. Ini untukmu,” kata Malek.
Green Book, yang menyoroti perjalanan tur antara pianis Don Shirley dan Tony Vallelonga, memboyong tiga penghargaan sekaligus, yakni film terbaik untuk kategori musikal atau komedi serta skenario terbaik. Sementara Mahershala Ali, aktor film tersebut, meraih penghargaan sebagai aktor pendukung terbaik.
”Ini melampaui apa pun yang pernah kami bayangkan saat memulai produksi,” ujar sutradara sekaligus penulis Green Book, Peter Farrelly.
Sementara itu, A Star Is Born yang diunggulkan sebenarnya masuk dalam lima nominasi hanya mampu pulang dengan satu penghargaan. Lagu Shallow yang turut ditulis Lady Gaga terpilih sebagai lagu orisinal terbaik. Gaga berbagi kemenangan dengan Mark Ronson, Anthony Rossomando, dan Andrew Wyatt.
”Sebagai seorang wanita yang berkecimpung dalam musik, ada kesulitan untuk dianggap serius sebagai seorang musisi dan sebagai penulis lagu,” kata Gaga di atas panggung, menambahkan bahwa rekan sesama penulis lagunya ”Mengangkat saya dan mendukung saya.”
Atmosfer positif
Pemandu acara Golden Globes 2019, Andy Samberg, dan aktris Sandra Oh memilih membuka ajang penganugerahan itu dengan atmosfer yang positif. Hal ini berbeda jika dibandingkan beberapa ajang penganugerahan yang belakangan ini kerap dibuka dengan sindiran dan lelucon tajam terkait politik, yang diarahkan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Oh bercanda mereka terpilih sebagai pemandu acara Globes ”Karena kami adalah dua orang tersisa di Hollywood yang tidak mendapat masalah karena mengatakan sesuatu yang ofensif.”
Ia melanjutkan dengan menggoda aktor Bradley Cooper. ”Kamu seksi!” kata Oh, memanggil aktor dan sutradara A Star is Born itu.
Samberg pun tak mau kalah. ”Hei Jeff, aku berharap kau ayahku,” gurau Samberg, berbicara kepada aktor Jeff Bridges, yang akan dianugerahi penghargaan prestasi seumur hidup pada ajang tersebut.
Meski dibuka dengan penuh candaan, Oh menyampaikan rasa hormatnya kepada keragaman film dan acara TV yang dinominasikan dalam ajang Golden Globes, khususnya yang memberi ruang berkarya kepada aktor serta sutradara kulit hitam dan Asia, di antaranya Crazy Rich Asians, Black Panther, dan BlacKkKLansman.
”Saya ingin berada di sini untuk bertemu para hadirin di sini dan menyaksikan momen perubahan ini,” kata Oh. ”Saat ini, momen ini nyata. Karena aku melihatmu. Semua wajah perubahan ini, yang juga akan disaksikan banyak orang,” katanya.
Golden Globes memulai hitungan mundur ke ajang penganugerahan Oscar pada bulan Februari mendatang. (AP/REUTERS)