Presiden Hadiri ”Dhaup Ageng" Kadipaten Pakualaman
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri acara dhaup ageng atau pernikahan agung Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta, Sabtu (5/1/2019). Dalam acara itu, Presiden menyampaikan ucapan selamat dan menyempatkan diri berfoto dengan kedua mempelai.
Kedua mempelai dalam dhaup ageng itu adalah Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Kusumo Bimantoro dan Maya Lakshita Noorya. BPH Kusumo Bimantoro adalah putra pertama dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X yang merupakan pemimpin di Kadipaten Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berdasarkan pantauan Kompas, Presiden Joko Widodo tiba di Pura Pakualaman sekitar pukul 11.00. Presiden hadir didampingi Sultan Hamengku Buwono X yang merupakan Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY.
Begitu tiba, Presiden disambut KGPAA Paku Alam X beserta istri serta sejumlah kerabat Pakualaman. Presiden lalu dipersilakan mengisi buku tamu, kemudian langsung menuju Bangsal Sewatama Pura Pakualaman yang menjadi tempat resepsi dhaup ageng. Presiden dan Ibu Negara kemudian bersalaman sekaligus mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
Setelah itu, Presiden dan Ibu Negara berfoto bersama dengan kedua pengantin. Sesudah foto bersama, Presiden dan Ibu Negara bersalaman dengan sejumlah tamu yang hadir dalam dhaup ageng itu. Seusai bersalaman dengan para tamu, Presiden dan Ibu Negara langsung meninggalkan acara.
Sebelum meninggalkan acara, Presiden sempat menyampaikan pernyataan kepada wartawan yang menunggunya. ”Selamat kepada kedua mempelai, Mas Suryo dan Mbak Shita. Semoga dapat membina dan membangun keluarga yang sakinah mawadah, warahmah,” kata Presiden.
Saat ditanya tentang kesan menghadiri dhaup ageng itu, Presiden mengatakan, acara tersebut merupakan acara yang sakral dan diselenggarakan di tempat yang sakral. ”Ini perkawinan yang sangat sakral dan di tempat yang sangat sakral,” ujar Presiden.
Sebelumnya, pada Sabtu sekitar pukul 07.30, kedua mempelai menjalani ijab kabul di Masjid Ageng Pakualaman. Setelah itu, sekitar pukul 10.00, kedua mempelai menjalani upacara panggih yang digelar di Bangsal Sewatama Pura Pakualaman. Panggih merupakan prosesi pertemuan secara adat Jawa antara mempelai pria dan mempelai wanita setelah resmi menikah secara agama.