Agar Bening Peluh Jainudin di Kali Sentiong Terbayar
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
Setiap hari, Kali Sentiong di bilangan Sunter, Jakarta, menemani Jainudin (43) menghabiskan sekitar tujuh dari 24 jam miliknya. Tak ada keluh, hanya peluh di bawah terik matahari siang itu.
Saat ditemui, Jainudin tengah berdiri di atas deretan pelampung berwarna merah yang berjajar menjadi satu menghubungkan kedua tepi Kali Sentiong. Dia memegang bambu berukuran sekitar 1,5 meter yang telah berujung setengah badan kipas angin.
Dengan \'alat tempur\' sederhana yang dipegangnya, Jainudin menjaring sampah plastik di Kali Sentiong dan menumpuknya di pelampung lain berwarna jingga. Sesekali dia tampak sedikit kesulitan ketika angin meniup sampah yang telah dikumpulkannya.
Berlatar bangunan Wisma Atlet Kemayoran, Jainudin berjalan dan berdiri menyambangi tepian Kali Sentiong. Dia bertutur, bernostalgia. Sejak 2013 dia membersihkan Kali Sentiong. Saat itu, dia menemukan sampah kasur, lemari, bahkan kandang ayam.
Meski sudah memasuki tahun keenam menemani Kali Sentiong, harapan Jainudin tak muluk-muluk. "Saya ingin kali ini bersih, jangan lagi disebut \'Kali Item\'," ucapnya.
Pencemaran
Menyikapi pencemaran Kali Sentiong, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan merencanakan pembangunan instalasi pengolah air limbah (IPAL) terpadu. Meskipun demikian, dia menyatakan, pengentasan pencemaran sungai mesti diurus dari hulu.
Anies juga menyoroti kandungan zat polutan tak kasat mata yang mencemari sungai. Contohnya detergen. Meskipun busanya tak lagi tampak, zat polutannya masih berada di badan air sungai.
Terkait pembangunan IPAL terpadu, Dosen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia Cindy Priadi mengatakan, komitmen di penyediaan lahan dan anggaran jadi tumpuan. "Rencana pengolahan air limbah sudah ada tetapi belum terwujud secara optimal. IPAL membutuhkan lahan di dekat sungai atau kali," tuturnya saat dihubungi, Jumat (4/1/2019) malam.
Pada prinsipnya, IPAL terpadu merupakan sistem penampungan air limbah yang berasal dari berbagai wilayah untuk diolah sebelum dibuang ke sungai atau kali. Sebelum masuk ke IPAL, air limbah rumah tangga itu dialirkan melalui drainase tertutup.
Untuk air limbah rumah tangga, Cindy menyarankan, agar masyarakat mengoptimalkan fungsi septic tank dengan memanfaatkan layanan sedot lumpur dan tinja terjadwal dari badan usaha milik daerah terkait. Septic tank merupakan sakah satu sistem IPAL paling sederhana yang berada di skala rumah tangga.
Harapan Jainudin membutuhkan tanggung jawab bersama dalam mengelola kebersihan Kali Sentiong agar mewujud nyata. Kebiasaan dan kedisiplinan serta aksi konkret komitmen pemerintah menjadi kunci. (JUD)