MANCHESTER, KAMIS — Manchester City akhirnya dapat menghentikan laju Liverpool yang tidak terkalahkan sejak awal musim ini. Bermain di Stadion Etihad, Manchester, Jumat (4/1/2019) dini hari WIB, City menekuk Liverpool dengan skor 2-1 dan memanaskan lagi persaingan perebutan gelar juara.
Bagi Liverpool, kekalahan itu mengakhiri 20 laga tidak terkalahkan di Liga Inggris, dengan 17 kemenangan dan 3 kali imbang. Liverpool juga gagal menyamai rekor Arsenal yang tidak terkalahkan sama sekali pada musim 2003-2004.
Bagi City, kemenangan itu membuatnya kembali ke posisi kedua klasemen dan sekaligus memangkas selisih nilai dari Liverpool, dari tujuh poin menjadi empat poin. Selisih nilai yang mengecil membuat pemain City semakin termotivasi untuk menyalip Liverpool di klasemen.
”Kami mengurangi selisih, tetapi mereka tetap di puncak dan masih ada selisih empat poin. Selisih poin itu cukup untuk membuat tenang, tetapi ini momen bagus untuk memberi selamat dan berterima kasih kepada para pemain yang luar biasa,” kata Pep Guardiola, Manajer City.
Menurut Guardiola, pada laga itu, para pemainnya menunjukkan ke semua orang betapa bagusnya mereka. Pemain City bertarung melawan tim yang luar biasa dan itu menjadi tontonan bagus karena kedua tim bermain untuk menang.
”Itu adalah laga final bagi kami karena jika kami kalah, pengejaran gelar bakal hampir berakhir. Menang berarti persaingan ketat kembali,” kata Guardiola.
Sejak pertengahan Desember 2018, City yang mengalami masalah di lini pertahanan dan gangguan di ujung tombak karena Sergio Aguero menjadi tumpul. Namun, semua masalah itu tidak terlihat lagi saat tim ”Biru Langit” menjamu Liverpool.
Lini pertahanan City menjadi sangat liat meskipun Guardiola memaksa bek tengah Aymeric Laporte menjadi bek kiri. Vincent Kompany, John Stones, dan Danilo tampil sangat disiplin sehingga menyulitkan trisula Liverpool, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamaed Salah, untuk mencetak gol.
Pada awal laga, Stones melakukan blunder saat menghalau bola yang memantul ke tiang gawang. Bola yang ditendang Stones mengenai kiper Ederson dan kembali mengarah ke gawang. Namun, Stones masih sempat mengejar dan menendang keluar sebelum seluruh bola melintasi garis gawang.
”Saya coba melakukan semuanya. Saya gembira bola tidak melintasi garis. Hal semacam itu dapat mengubah hasil laga,” kata Stones.
Liverpool menekan terlebih dulu, tetapi City dapat bangkit dan balik menekan. Pada menit ke-40, Aguero membuka keunggulan City. Dengan memanfaatkan umpan silang Bernardo Silva, Aguero menjebol gawang Liverpool dari sudut yang sangat sempit.
Gol itu menjadi gol kedua Aguero pada tahun 2019 ini. Aguero juga mengakhiri kritik yang mempertanyakan ketajamannya di lini depan. Kini, penyerang asal Argentina itu menempati posisi keempat di daftar pencetak gol terbanyak, dengan sepuluh gol.
Liverpool sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-64. Roberto Firmino memanfaatkan umpan silang Andrew Robertson untuk menjebol gawang City dengan sundulannya.
Penyerang asal Brasil itu membuktikan dirinya sangat cerdik menempatkan diri di antara bek City yang terpecah konsentrasinya. Gol itu menjadi gol kedelapan Firmino pada musim ini.
City kembali memimpin setelah Leroy Sane melepas tendangan pada menit ke-72. Bola tendangan Sane membentur tiang dan berbelok mengarah ke dalam gawang sehingga membawa City kembali unggul.
Bek City, Vincent Kompany, mengatakan, kunci keberhasilan timnya adalah semangat untuk menang yang tinggi.
”Itu muncul dari nyali kami, keinginan yang tidak dapat dijelaskan. Kami adalah tim yang lebih baik saat kami bermain dengan emosi,” kata Kompany.