Warga Bersihkan Rumah dan Barang yang Terendam Banjir
Oleh
Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Warga terdampak banjir di Kelurahan Rancamaya dan Kelurahan Bojongkerta, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, mulai membersihkan rumah dan benda-benda yang terendam banjir, Kamis (3/1/2019). Pembersihan ini dibantu oleh petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor yang juga menyurvei pemicu banjir.
Banjir dengan tinggi maksimal sekitar 2 meter melanda rumah warga di perbatasan kedua kelurahan itu setelah hujan deras, Rabu (2/1/2019) sore. Sebanyak 25 rumah terendam air dari luapan Kali Cikobak, Saluran Cimakaci, Saluran Cilulumpa, yang melintas di sekitar rumah warga, yaitu 22 rumah di Kampung Cikobak, Kelurahan Rancamaya, dan 3 rumah di Kampung Bojong, Kelurahan Bojongkerta. Sebagian besar warga mengungsi ke Masjid Jami Nurul Hadi yang berdampingan dengan rumah warga di Kampung Cikobak.
Pantauan di lokasi, Kamis pagi, warga terdampak banjir mulai membersihkan rumah dan barang-barang yang terendam banjir. Beberapa perabot rumah, seperti kasur, sofa, dan karpet, dijemur di sekitar masjid tempat mengungsi.
Tenda darurat dari Kepolisian Resor Polres Kota Bogor masih berdiri di depan halaman masjid. Beberapa petugas kepolisian gabungan dari Polres Kota Bogor dan Kepolisian Sektor Bogor Selatan berjaga-jaga di sekitar lokasi pengungsian.
Wahyudin (40), warga Kampung Cikobak yang terdampak banjir, mengatakan, sebelum banjir, hujan deras sempat melanda dalam dua periode sejak pukul 10.30-12.30, Rabu. Ketika reda, air kali meluap dan mencapai puncaknya sekitar 14.30.
”Ketika kejadian, hanya saya dan tiga orang lainnya yang berada di kampung. Sebagian besar warga lagi pergi kondangan. Makanya, banyak barang yang terendam,” kata Wahyudin.
Menurut Wahyudin, air mulai surut sekitar pukul 15.00 dan benar-benar kering pukul 17.00, Rabu. Namun, warga masih bertahan di pengungsian pada malam hari karena khawatir sewaktu-waktu air meluap kembali.
Sementara itu, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor menyurvei dan membersihkan saluran air pemicu banjir. Menurut staf Dinas PUPR Kota Bogor, Nanang Agus, sekitar 20 petugas diturunkan hari ini.
Nanang mengatakan, berdasarkan hasil survei sementara, banjir dipicu oleh tersumbatnya Saluran Cimakaci di Kelurahan Bojong Kerta. Gorong-gorong saluran air yang berada di bawah jalan patah karena jalan ambles. Karena debit air tinggi, saluran air yang berada di kawasan rawa itu meluap. Luapan air juga sampai ke Kali Cikobak yang lokasinya berdekatan, tetapi beda aliran.
”Sementara ini, yang bisa kami lakukan membersihkan dulu, baik saluran air Cimakaci, Kali Cikobak, maupun saluran Cilulumpang,” kata Nanang.
Nanang menambahkan, hasil survei dari petugas akan disampaikan kepada atasan mereka. Dia tidak bisa memastikan apakah nantinya di saluran tersumbat itu akan dibangun jembatan atau dibangun gorong-gorong baru.
Lurah Bojong Kerta Sunandar ketika meninjau lokasi, Kamis pagi, mengatakan, gorong-gorong di Saluran Cimakaci tersumbat akibat jalan di atasnya ambles sejak setahun lalu. Jalan ambles diduga karena truk tronton dari proyek Jalan Tol Bocimi sering melewati jalan itu, baik untuk mengangkut tanah dari lokasi proyek maupun material pembangunan jalan tol ke lokasi proyek.
Menurut Sunandar, jalan ambles itu sudah ditambal oleh pihak pekerja proyek, tetapi saluran air tidak pernah diperbaiki. ”Kami sudah sering melaporkan, tetapi belum ada respons,” katanya.
Sunandar melanjutkan, selain debit air tinggi dan saluran air tersumbat, banjir juga dipicu oleh adanya pengurukan beberapa bagian kawasan rawa di sekitar lokasi. Tanah urukan tersebut merupakan tanah kiriman dari proyek Jalan Tol Bocimi. Rawa yang biasanya berfungsi menampung air tidak berfungsi maksimal.
”Baru kali ini air meluap sampai ke jalan dan rumah warga (di Kampung Bojong). Biasanya cuma menggenang di rawa,” ujarnya. (YOLA SASTRA)