JAKARTA, KOMPAS -- Dua warga lanjut usia meninggal akibat kebakaran di sebuah ruko lantai tiga di RT 06 RW 05, Jalan Ciledug Raya, Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (2/1/2019). Korban diduga tidak bisa menyelamatkan diri karena terperangkap dan faktor fisik yang sudah sepuh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00. Kebakaran diduga dipicu arus pendek listrik di salah satu ruangan di lantai 1 ruko. Ruangan itu biasa dipakai sebagai garasi sepeda motor dan merupakan satu-satunya akses ke lantai 2 dan 3.
Tatang Suganda (34), saksi mata sekaligus pedagang warung sunda yang mengontrak di ruko, mengatakan, di ruangan lantai 1 ruko itu terdapat satu pompa air sumur, dua sepeda motor, dan satu kompresor rusak. Dia menduga, terjadi korsleting listrik pada pompa air dan merambat ke sepeda motor dan benda-benda lainya yang mudah terbakar, seperti ban dalam bekas sepeda motor.
"Pas pintu didobrak, api sudah membesar di pintu belakang lantai 1," kata Tatang.
Lantai 1 ruko berukuran 15 meter x 6 meter x 3 lantai itu terdiri atas tiga bagian. Selain garasi di bagian belakang, ada tempat kursus jahit di bagian tengah, dan warung sunda Tatang di bagian terdepan. Ruangan disekat tembok. Api hanya menjalar dari garasi ke lantai 2 dan lantai 3 yang didiami sang pemilik dan keluarga.
Menurut Tatang, ketika kejadian, ada empat orang di dalam ruko, yaitu pasangan suami-istri Andreas Susanto (73) dan Ester Tanujaya (78), cucu laki-laki Nathan Seliano (18), serta perawat pasangan tersebut Hindun (45). Sementara itu, anak laki-laki mereka, Semi Samuel (50), sedang ada urusan keluar.
Andreas dan Ester tidak terselamatkan karena diduga terjebak di lantai dua. Selain itu, kondisi fisik mereka yang sudah tua juga turut mempengaruhi. Ester sudah dalam kondisi lumpuh dan tidak bisa bergerak, sedangkan Andreas masih bisa berjalan dengan bantuan tongkat. Adapun Nathan dan Hindun selamat.
"Nathan keluar melalui jendela di lantai dua dan melompat ke lantai warung saya. Sementara, Hindun naik ke atap dan berpindah ke gedung BRI (sebelah kanan ruko)," kata Tatang. Gedung BRI Unit Cipulir itu berbagi dinding di dengan ruko.
Ketua RT 06 RW 05 Windu Murti (34) mengatakan, tubuh Ester bisa dievakuasi dari lantai 2 di tengah proses pemadaman. Ester sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina, tetapi tidak tertolong. Sementara, jasad Andreas baru bisa dievakuasi setelah api dipadamkan.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Sugeng mengatakan, pihaknya menurunkan 14 mobil pemadam kebakaran. Api bisa dipadamkan sekitar pukul 10.15. "Penyebabnya diduga karena arus pendek listrik," kata Sugeng, (Kompas.id, 2/1/2018).
Pantauan Kompas di lokasi, Rabu sekitar pukul 13.00, di sekeliling ruko sudah terpasang garis polisi. Beberapa warga menyapu bekas benda-benda terbakar di sekitar pintu masuk ruko. Sekitar pukul 14.30, petugas pemadam kebakaran kembali datang ke lokasi karena adanya dugaan api belum benar-benar padam.
Lantai 2 dan 3 menyisakan puing-puing bekas kebakaran, seperti kayu-kayu balok, tabung gas, tempat tidur, gelas-gelas minuman, dan sebagainya. Sementara itu, di garasi lantai 1, bangkai dua sepeda motor, satu kompresor, dan pompa air hangus terbakar. (YOLA SASTRA)