Puncak Arus Balik di Cipali, Volume Kendaraan Melonjak
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Puncak arus balik liburan Tahun Baru 2019 menuju Jakarta di Jalan Tol Cikopo-Palimanan diprediksi berlangsung hari ini, Selasa (1/1/2019). Peningkatan volume kendaraan pun terjadi. Pengendara diminta berhati-hati dan memanfaatkan tempat istirahat seperlunya agar tidak menimbulkan penumpukan kendaraan.
Berdasarkan data PT Lintas Marga Sedaya, pengelola Tol Cipali, hingga Selasa sif pertama (pukul 06.00-14.00), volume kendaraan yang mengarah ke Jakarta 15.564 kendaraan atau 1.946 kendaraan per jam. Jumlah itu hampir mencapai volume kendaraan yang mengarah Jakarta pada hari normal. Gardu di gerbang Tol Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sebagai pintu masuk Cipali arah Jakarta pun dibuka hingga 12 dari 17 gardu operasional. Padahal, kemarin hanya delapan gardu yang beroperasi.
Volume kendaraan pada sif pertama itu melonjak dibandingkan dengan jumlah kendaraan pada periode yang sama, Senin (31/12), yang tercatat hanya 10.441 kendaraan. Jumlah itu juga meningkat hingga 7,55 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahu lalu.
”Hari ini diperkirakan menjadi puncak arus balik libur Tahun Baru 2019. Sebab, besok (Selasa), anak-anak sudah masuk sekolah,” ujar General Manajer Operasional Tol Cipali Suyitno.
Meski demikian, menurut Suyitno, jumlah kendaraan saat puncak arus balik tidak akan jauh berbeda dengan jumlah kendaraan yang mengarah ke Jakarta pada beberapa hari terakhir. ”Kalau melihat data beberapa hari ini, volume kendaraan yang kembali ke Jakarta lebih merata,” ujarnya.
Tiga hari terakhir, misalnya, jumlah kendaraan yang melintas arah Jakarta di tol sepanjang 116,7 kilometer itu masing-masing berkisar 30.000 kendaraan. Adapun puncak arus mudik libur Natal 2018 terjadi pada Sabtu (22/12/2018) dengan jumlah kendaraan mencapai 56.299.
Suyitno mengimbau kepada pengendara untuk lebih waspada dan beristirahat jika lelah, tidak memaksakan diri. Hal ini dapat meminimalkan kecelakaan. Sebaliknya, pengendara juga diminta menggunakan tempat istirahat (restarea) seperlunya dan bergantian dengan pengendara lain. Tempat istirahat, lanjutnya, menjadi salah satu titik penumpukan kendaraan.