JAKARTA, KOMPAS – Pencarian korban longsor di Dusun Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019), masih terkendala. Alat berat yang dapat mempermudah pencarian korban belum dapat menjangkau lokasi longsor karena kondisi tanah becek dan berlumpur.
Sementara hingga menjelang tengah hari, korban tewas yang berhasil ditemukan sebanyak 9 orang.
Saat dihubungi dari Jakarta, salah satu anggota Pemolisian Masyarakat Bogor Raya, Agus Priyo, yang terlibat dalam pencarian korban, ini menyampaikan, alat berat masih diupayakan menjangkau lokasi longsor. Akses jalan yang tersedia masih sulit dijangkau alat berat karena kondisi jalan yang becek dan berlumpur akibat hujan yang mengguyur kawasan tersebut pada Selasa dini hari.
“Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak di sekitar Sukabumi. Sambil mengupayakan alat berat sampai ke lokasi bencana, kami menyiapkan alat penyemprot air dari pemadam kebakaran. Diharapkan alat itu bisa mengurangi timbunan tanah dan memudahkan pencarian korban,” ujar Agus.
Selain telah ditemukan 9 korban tewas akibat bencana longsor ini, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bahwa masih ada 34 korban dalam pencarian. Sementara 60 orang korban berhasil diselamatkan. Sebanyak 4 korban selamat diantaranya mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu.
Bencana longsor yang terjadi pada Senin (31/12/2018), pukul 17.30, ini menimpa 32 kepala keluarga atau 107 jiwa. Sebanyak 9 orang ditemukan tewas. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bahwa masih ada 34 korban dalam pencarian.
Sementara itu ada 60 orang korban berhasil diselamatkan. Sebanyak 4 korban selamat diantaranya mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu.
Pencarian korban dilaksanakan oleh tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan dari BPBD Sukabumi dan Jawa Barat, TNI, Polri, Basarnas, pemerintah setempat, relawan, dan masyarakat.