Subsidi Naik, Pelayanan Kereta dalam Kota Jadi Prioritas
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menaikkan nilai public service obligation (PSO) atau subsidi untuk pelayananan kereta api kelas ekonomi untuk tahun 2019. Penambahan ini diutamakan untuk pelayanan kereta api dalam kota.
Pada tahun 2018, pemerintah mengucurkan dana PSO untuk perkeretaapian sebesar Rp 2,3 triliun. Untuk tahun 2019, subsidi dinaikkan 4,3 persen menjadi Rp 2,4 triliun.
Peningkatan PSO ini seiring dengan kenaikan jumlah penumpang. Tahun 2018 PT KAI melayani rata-rata 6 juta orang per hari. Tahun 2019 diharapkan jumlah penumpang yang bisa dilayani meningkat menjadi 7,7 juta penumpang perhari.
"Pemberian subsidi dalam bidang PSO ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab serta pelayanan pemerintah kepada masyarakat dalam penyediaan angkutan umum massal dengan tarif yang terjangkau. Pemerintah saat ini berfokus pada pembangunan dan penyedian infrastruktur transportasi, dan pembangunan infrastruktur perkeretaapian," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri sebelum menadatangi kontrak pelayanan publik, Publik service obligation bidang pelayanan Kereta Api tahun 2019 di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (31/12/2018).
Penambahan jumlah PSO, diiringi dengan memberikan pengalokasian terbesar untuk kereta perkotaan. Sebagai informasi, pada tahun 2018 terdapat 936 perjalanan kereta komuter yang mendapat subsidi PSO sebesar Rp 1,2 triliun. Sedangkan pada tahun 2019, diproyeksikan jumlah perjalanan kereta komuter mengalami peningkatan menjadi 956 perjalanan. Jumlah ini seiring dengan pertambahan alokasi subsidi sebesar Rp 1,3 triliun.
Kemudian, untuk kereta perkotaan yang terdiri atas kereta ekonomi jarak dekat dan kereta rel diesel (KRD) ekonomi juga mengalami peningkatan di tahun 2019. Untuk kereta ekonomi jarak dekat tahun 2018, terdapat 16 perjalanan kereta dengan besaran subsidi PSO Rp 484 miliar. Sedangkan pada tahun 2019, diproyeksikan naik menjadi 17 perjalanan kereta dengan besaran subsidi Rp 640 miliar.
Untuk KRD ekonomi, pada 2018 terdapat 10 perjalanan kereta dengan besaran subsidi sebesar Rp 78,9 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan pada di tahun 2019 menjadi 11 perjalanan dengan subsidi PSO sekitar Rp 88 miliar.
Sementara itu, untuk kereta antar kota PSO untuk kereta ekonomi jarak jauh menjadi Rp 80 miliar. Kereta ekonomi jarak sedang menjadi Rp 244,39 miliar, sementara untuk kereta khusus lebaran menjadi Rp 2,05 miliar.
Zulfikri juga mengatakan langkah menaikkan alokasi subsidi PSO untuk kereta komuter dan perkotaan bertujuan mendorong minat masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan, agar mau beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi menggunakan angkutan umum massal berbasis rel atau kereta api. Dengan begitu, kemacetan jalan raya yang kerap kali terjadi di kota-kota besar di Indonesia, dapat diminimalisir.
Zulkifli yang didampingi Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo juga menyampaikan harapan kepada jajaran PT KAI (Persero) agar tidak mengurangi kualitas pelayanan kereta ekonomi yang telah berjalan dengan selama ini melihat adanya kenaikan jumlah subsidi tahun 2019. Selain itu, diharapkan pula muncul inovasi-inovasi pelayanan terbaru untuk kelas ekonomi. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)