PANDEGLANG, KOMPAS — Sampai hari ke delapan, Senin (31/12/2018), tanggap darurat tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, empat dari delapan orang hilang telah ditemukan. Ditemukannya orang hilang itu, menambah jumlah korban meninggal menjadi 296 orang.
Empat orang itu ditemukan dalam penyisiran lanjutan oleh Tim Pencari Gabungan. Satu orang ditemukan di Tanjung Lesung di dalam kolam yang tertimbun puing-puing dan pohon tumbang, dua orang ditemukan di bibir pantai Kecamatan Labuan, dan satu orang ditemukan dalam penyisiran oleh KRI Rigel-933 TNI AL di Pulau Dua.
Komandan Distrik Militer 0601/Pandeglang Letnan Kolonel (Inf) Fitriana Nur Heru Wibawa mengatakan, penyisiran akan terus dilakukan sampai batas waktu tanggap darurat 4 Januari 2019.
”Penyisiran terus dilakukan mulai dari Carita sampai Sumur. Empat korban yang masih hilang mungkin saja berada di area pantai,” ujar Heru.
Data Posko Terpadu per Senin, di Pandeglang tercatat 296 orang meninggal, 675 orang luka-luka, dan 4 orang hilang. Secara keseluruhan di Pandeglang dan Serang tercatat 317 orang meninggal, 757 orang luka-luka, dan 4 orang hilang.
Heru menyebutkan, ada juga laporan masuk dari warga mengenai suaminya yang menyelamatkan diri ke Pulau Panjang. Ketika tsunami terjadi, suaminya sedang melaut dan menyelamatkan diri ke pulau itu. Tim Pencari Gabungan sedang berupaya menuju lokasi untuk mengecek atau memastikan sehingga dapat dilakukan evakuasi.
”Penyisiran ke pulau-pulau juga dilakukan untuk memastikan ada atau tidak korban tsunami,” kata Heru. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)