YOGYAKARTA, KOMPAS — Suasana haru menyelimuti konser amal yang diselenggarakan oleh para pegiat musik di Yogyakarta. Konser itu didedikasikan bagi personel grup musik Seventeen yang menjadi korban meninggal dalam bencana tsunami di Banten.
”Seandainya ’teman-teman’ yang lain ada sini pasti senang banget. Saya atas nama teman-teman mengucapkan terima kasih banyak buat sahabat-sahabat kami musisi Yogyakarta,” kata Riefian Fajarsyah, vokalis grup musik Seventeen, kepada para hadirin dalam konser bertajuk ”Untukmu sahabat: Tribute to Seventeen” di Titik Nol KM, kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (29/12/2018).
Yang dimaksud oleh Ifan, sapaan akrab Riefian, sebagai ”teman-teman” itu adalah tiga personel Seventeen yang meninggal akibat bencana tsunami di Banten, Sabtu (22/12/2018). Mereka adalah M Awal Purbani (pemain bas), Herman Sikumbang (gitaris), dan Windu Andi Darmawan (pemain drum).
Terdapat dua korban meninggal lain yang bukan personel, melainkan masih keluarga Seventeen, yaitu Dylan Sahara (istri Ifan), Oki Wijaya (Road Manager Seventeen), dan Ujang (kru panggung Seventeen). Beruntung Ifan dan Resa Pribadi, Manajer Seventeen, masih dapat selamat. Resa menderita luka di bagian kepala.
Sambil mengucapkan terima kasih kepada para hadirin dan penyelenggara acara, Ifan terisak ketika mengucapkan nama satu per satu temannya yang menjadi korban meninggal. Ia mengusap air mata menggunakan kain dari baju koko berlengan panjang yang ia kenakan malam itu.
”Bukannya ingin mengganggu acara teman-teman semua, tetapi saya minta doa untuk almarhum dan almarhumah semoga diiterima di sisi Tuhan,” ujar Ifan agak terbata-bata.
Namun, Ifan tidak tampil menyanyi dalam konser malam itu. Penampilnya justru musisi-musisi kondang asal Yogyakarta, seperti Jikustik, Jogja Hip Hop Foundation, Shakey, Eross Chandra (gitaris Sheila on 7), Erix Soekamti (vokalis Endank Soekamti), dan masih banyak lagi.
Penampilan pamungkas dalam konser amal itu disajikan oleh dua mantan personel Seventeen, yaitu Yohan ”Doni” Saputro (vokalis) dan Yudhi Rus Harjanto (gitaris). Mereka berkolaborasi dengan musisi-musisi ternama yang sudah disebutkan sebelumnya.
Hampir semua penampil membawakan tembang yang paling populer dari Seventeen. Lagu-lagu tersebut antara lain ”Selalu Mengalah”, ”Ayah”, ”Jika Kau Percaya”, dan ”Seisi Hati”.
Saat menyanyikan lagu ”Seisi Hati”, air mata Yudhi mengalir. Suaranya agak bergetar saat tengah bernyanyi. Ia teriak sekencang-kencangnya pada bagian nada tinggi agar tampak tegar.
”Saya mohon doa setulus-tulusnya bagi teman-teman kami. Semoga mereka mendapatkan ketenangan. Saya yakin, dengan doa kalian, mereka akan bahagia di sana,” kata Yudhi sembari menahan tangis di tengah-tengah lagu.
Di akhir konser, Yudhi meminta agar pengemar Seventeen tidak larut dalam kesedihan. Ia berharap, mereka terus mendukung grup musik itu karena dukungan mereka yang membua grup tersebut bisa tegar menghadapi cobaan ini.
Sebelumnya, koordinator Program dan Humas Jogja Berbakti Anang Batas, menyampaikan, konser itu terselenggara akibat gotong royong dari pegiat musik di Yogyakarta. Ada yang musisi, event organizer, persewaan soundsystem, dan sebagainya.
”Mereka sukarela untuk memberikan bantuan hingga acara ini bisa terselenggara. Ini guyubnya teman-teman pegiat musik buat menunjukkan kebersamaan kami kepada Seventeen,” kata Anang.
Dadi, gitaris Jikustik, menuturkan, ia bersama grup musiknya tertarik ikut berpartisipasi karena kedekatan mereka dengan Seventeen. Terhitung sudah sejak 2001, mereka mengenal grup musik itu.
”Sejak masih manggung di kafe kami sudah mengenal mereka. Dulu kami sering berada bersama dalam satu panggung,” kata Dadi.
Sementara itu, Anang menyampaikan, diadakan pula donasi yang dikumpulkan melalui kotak amal yang diedarkan kepada para hadirin. Donasi bisa juga dikirimkan melalui rekening bank atas nama konser itu, yaitu Untukmu Sahabat.
”Donasi masih kami fokuskan untuk keluarga Seventeen yang ditinggalkan. Namun, kalau nanti pihak keluarga hendak menyumbangkan kepada korban tsunami Banten juga tidak masalah,” kata Anang.
Dadi mengungkapkan, hal yang mengesankan dari acara itu, musisi yang tampil tidak hanya sekadar tampil secara sukarela. Namun, mereka juga ikut memberikan donasi dalam acara itu.
”Semua pemain sukarela. Enggak cuma tampil, mereka juga ikut titip menyumbangkan donasi,” kata Dadi.
Hingga sekitar pukul 22.00, donasi yang terkumpul sekitar Rp 13 juta. Donasi masih bisa diberikan dengan mengirim ke rekening bank yang telah dibuat oleh panitia hingga tanggal 31 Desember 2018.