Hutan lebat mengapit Jalan Trans-Papua di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Minggu (9/9/2018). Sebagian jalan yang menghubungkan Sorong - Manokwari ini masih berupa tanah, namun sebagian sudah beraspal mulus.
JAYAPURA, KOMPAS - Seluruh wilayah Papua dilanda hujan intensitas sedang hingga lebat. Warga diimbau mengantisipasi bencana banjir dan longsor.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili, Sabtu (29/12/2018), di Jayapura, memaparkan, pantauan Satelit Himawari, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi merata di wilayah utara Papua, seperti Biak Numfor, Jayapura, Sarmi, dan Keerom hingga selatan Papua di Kabupaten Asmat.
Jayapura dan sejumlah kabupaten di pegunungan tengah Papua, seperti Tolikara dan Lanny Jaya, rawan longsor. ”Saat ini intensitas curah hujan 20 milimeter-50 milimeter lebih per hari. Kondisi ini diperkirakan hingga akhir Desember,” katanya.
Ia mengingatkan agar maskapai penerbangan perintis yang melayani rute ke wilayah pegunungan memperhatikan kondisi cuaca terkini.
”Cuaca berkabut dan awan cumulonimbus dapat berbahaya bagi aktivitas penerbangan di kawasan pegunungan tengah Papua,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam Manderi telah menginstruksikan seluruh jajaran di Papua untuk siaga bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Keerom Farel Simamora mengatakan, banjir di empat kampung warga, Kamis, telah surut pada Sabtu pagi. Ada 108 rumah yang terendam air setinggi 50 sentimeter. Banjir akibat tingginya curah hujan sejak Rabu (26/12).
”Tak ada warga yang mengungsi. Saat ini air telah surut menjadi 10-20 sentimeter. Namun, 100 personel tim gabungan bersama warga tetap bersiaga mengantisipasi banjir susulan,” tutur Farel.
Jalan poros Barru
Jalan poros Makassar-Barru yang menghubungkan kabupaten di Sulsel, Sulteng, dan Sulbar sempat tergenang banjir sepanjang Jumat (28/12). Namun, Sabtu sudah bisa dilalui.
Saat tergenang, kendaraan harus memutar melalui Bulu Dua di Kabupaten Soppeng.
Hujan lebat disertai angin kencang sejak sepekan terakhir menyebabkan sejumlah wilayah di beberapa kabupaten di Sulsel diterjang banjir.
Banjir menyebabkan dua warga tewas terseret arus, yakni ayah dan anak, Muhammad (53) dan Sulfiah (14), Jumat.