Deru mesin jip meraung- raung. Geligi rodanya mencengkeram jalan berbatu sekaligus berkelok menyusuri rimbunnya hutan di lereng sisi timur Gunung Slamet. Perjalanan sekitar 30 kilometer dimulai dari Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) singgah ke Desa Wisata Lembah Asri Serang dan berakhir di Goa Lawa Purbalingga. Udara segar, panorama indah, dan keramahan warga tersaji di sepanjang jalan.
Matahari belum terlalu tinggi ketika rombongan dari Kantor Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto, jurnalis, dan pejabat Pemerintah Kabupaten Purbalingga beriringan menggunakan sejumlah jip dari Komunitas Purwokerto American Jeep menyusuri jalan-jalan perdesaan di sekitar Owabong, Kamis (11/10/2018).
Tangan Aris Yuli (54) lincah memutar kemudi dan mengoperasikan tuas persneling Jeep CJ 6 produksi tahun 1966. Berada di atas jip bersama tiga penumpang lain terasa seperti menaiki kendaraan patroli militer di era pasca-kemerdekaan. Besi-besi badan jip yang kekar, tanpa pintu, dan tanpa jendela memberikan kesan gagah.
Iringan jip menyusuri sejumlah desa, seperti Desa Kutasari, Desa Candiwulan, dan Desa Karangjengkol. Di jalan desa tersebut, beberapa kali rombongan berpapasan dengan warga pembuat gula kelapa yang memikul bokor atau wadah bambu berisi nira kelapa. Mereka ramah menyapa dan menebar senyuman.
Setelah melewati area permukiman dan ladang warga yang ditanami palawija serta jagung, jalanan semakin menanjak. Jalanan aspal pun berganti dengan jalan berbatu. Pemandangan rimbunnya aneka pohon pun menyambut rombongan. Kicau burung di kejauhan dan derit serangga pohon menambah asrinya suasana.
Di sini para penumpang meminta berhenti untuk berfoto dan berswafoto. Ada yang berdiri di samping jip, bergaya menyetir, dan ada pula yang duduk bergaya di atas jip. Momen itu memang sayang dilewatkan tanpa merekam dalam foto untuk kemudian diunggah ke media sosial. Kesempatan itu juga memberikan jarak aman antarjip karena kondisi jalan yang terjal harus dilewati secara bergantian.
Desa wisata
Setelah menyusuri jalan berbatu di bawah kanopi pohon-pohon yang menjulang tinggi, tidak lebih dari satu jam, jip kemudian memasuki area Desa Wisata Lembah Asri Serang. Di tempat ini, wisatawan bisa beristirahat menikmati pemandangan puncak Gunung Slamet sembari makan siang atau mengunyah kudapan khas Banyumas, tempe mendoan.
Desa wisata yang berada di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut ini menyediakan sejumlah wahana permainan bagi keluarga mulai dari becak air, berkuda wisata keliling lembah asri, taman bunga, hingga kendaraan ATV dan wisata petik buah stroberi. ”Per bulan jumlah kunjungan ke tempat ini berkisar 50.000 orang dengan pemasukan per tahun mencapai Rp 2 miliar,” kata Kepala Desa Serang Sugito.
Perjalanan lantas dilanjutkan menuju destinasi berikutnya,
Obyek Wisata Goa Lawa Purbalingga. Perjalanan menyusuri jalan yang kembali berkelok. Di kanan-kiri terhampar ladang warga yang banyak ditanami selada dan kembang kol. Sesekali kabut pegunungan turun menyelimuti hamparan ladang.
Tidak lebih dari 30 menit, rombongan jip tiba di Obyek Wisata Alam Goa Lawa di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Goa alam ini unik karena terbentuk dari lava gunung api dengan panjang goa mencapai 750 meter.
Dengan revitalisasi dan penataan lampu warna-warni, goa ini makin semarak dan jauh dari kesan mengerikan. Di dalam goa terdapat bale pertemuan agung, Sendang Drajat, dan Goa Dada Lawa.
Bahkan, di mulut goa pengunjung dapat bersantai sambil menikmati kopi khas Purbalingga di Lava Coffee Shop. Dengan racikan dari tangan terampil barista Purbalingga, pengunjung dapat menikmati sedapnya aneka kopi mulai dari robusta serang, makam songgom, kedoya, kopi jingkang, hingga kopi gunung malang. Secangkir kopi dibanderol dengan harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 25.000.
Integrasi destinasi
Gesti, salah seorang peserta rombongan jip wisata, mengaku senang karena rute yang dilewati indah dan menantang. ”Seru banget bisa lihat banyak pohon, udaranya segar. Track-nya juga tidak terlalu berat. Saya sebagai pemula naik jip bisa menikmatinya. Seru dan asyik,” kata Gesti.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Owabong Hartono menyatakan, jip wisata menjadi salah satu cara untuk mengintegrasikan sejumlah destinasi wisata unggulan di Purbalingga. Selain rute lereng Gunung Slamet dan Goa Lawa, akan dikembangkan pula jip susur sungai di Purbalingga. Biaya sewa satu jip kapasitas tiga-empat orang sebesar Rp 800.000.
Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Purbalingga pada 2017 mencapai 2,5 juta orang. Tahun 2018 ditargetkan meningkat menjadi 3,5 juta orang.
Di Purbalingga juga terdapat destinasi wisata Monumen Tempat Lahir Jenderal Sudirman, Reptil Park, dan Kampung Warna Bobotsari.
Menurut Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, sektor pariwisata di Purbalingga kini terus digenjot seiring dengan rencana pembangunan bandar udara di Purbalingga serta jalur tol di pantura.