JAKARTA, KOMPAS Pada Liga Kompas musim-musim sebelumnya, masa liburan Natal dan Tahun Baru selalu menjadi momok bagi para pelatih sekolah sepak bola atau SSB karena banyak pemain yang absen latihan. Namun, pada musim ini, masa liburan tidak selalu menjadi ancaman.
Dengan komunikasi yang baik antara pelatih, para pemain, dan orangtua, jumlah pemain yang absen untuk berlibur bisa ditekan. Kondisi itu membuat persiapan tim menjadi lebih baik untuk menghadapi laga pekan ke-18 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (30/12/2018), di GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Pada SSB Pelita Jaya, liburan tidak membuat sebagian besar pemain absen dari latihan. Jumlah peserta latihan bahkan lebih besar dibandingkan dengan sebelum masa liburan dimulai.
”Peserta latihan kami normal seperti biasanya dan justru bertambah karena tidak ada yang absen dengan alasan sekolah. Sebelum masa liburan, kami berbicara dengan orangtua dan para pemain mengenai komitmen untuk berkompetisi di Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Kami sepakat untuk berjuang bersama agar tidak jatuh ke jurang degradasi,” kata Herland Zulfikar, Pelatih SSB Pelita Jaya, Sabtu (29/12), di Jakarta.
Pelita Jaya tetap menggelar latihan tiga kali sepekan dengan tingkat kehadiran 80 persen hingga 90 persen pemain. Jika bukan masa liburan, tingkat kehadiran pemain berkisar 70 persen hingga 80 persen.
Pemain yang ingin berlibur tetap mendapat izin, tetapi hanya satu atau dua hari sehingga tidak mengganggu proses latihan. Dengan demikian, kondisi fisik dan kekompakan tim tetap terjaga.
Para pemain diberi motivasi agar terus berjuang karena Pelita Jaya sedang berada di posisi ke-12 klasemen sementara. Tim pelatih dan manajemen terus membangun mental para pemain agar keluar dari zona merah babak play off.
Pada pekan ke-18, Pelita Jaya akan menghadapi Benteng Muda IFA. Selain menyiapkan strategi, tim pelatih terus membakar semangat para pemain agar dapat merebut kemenangan atau setidaknya merebut satu poin.
Kondisi yang sama terjadi pada Big Stars Babek Football Academy. Liburan tidak menyurutkan semangat para pemain untuk terus berlatih guna meraih hasil bagus di Liga Kompas.
Pelatih Babek Bonni Safruddin Wijaya mengatakan, pihaknya sudah mengadakan pembicaraan dengan para orangtua dan pemain sebelum liburan. Semua pihak berkomitmen untuk terus berlatih demi menjaga kondisi agar dapat berlaga dengan baik dan meraih hasil maksimal.
”Kami tetap berlatih pada Selasa, Kamis, Jumat, dan tingkat kehadiran pemain saat latihan masih sekitar 80 persen. Tingkat kehadiran pemain yang tinggi memudahkan tim pelatih untuk merancang strategi dan menyusun siapa yang akan bermain,” kata Bonni.
Semangat para pemain Babek untuk berkompetisi semakin berkobar setelah mereka mendapat suntikan lima pemain baru dari SSB Tajimalela. Kelima pemain itu akan mengisi posisi kiper, bek, gelandang, dan sayap kanan. Kelima pemain itu juga sudah berkomitmen untuk bermain hanya di Liga Kompas.
”Kehadiran lima pemain itu membuat tim kami semakin bersemangat. Kami bertekad mendongkrak posisi kami, dari urutan keenam menjadi empat besar pada akhir musim,” kata Bonni yang membawa Bina Taruna juara Liga Kompas Gramedia.
Jika Pelita Jaya dan Babek tidak bermasalah dengan liburan, kondisi yang berbeda dialami Kabomania. SSB asal Bogor itu justru mengalami masalah karena lima pemain utamanya liburan dan tidak ikut berlatih.
”Dari 25 pemain, hanya 20 orang yang sering datang. Masalahnya, kelima pemain yang absen itu adalah pemain utama sehingga kami kesulitan menyusun formasi pemain. Kualitas pemain pelapis masih jauh dari pemain utama sehingga kami masih pusing menyusun strategi,” kata Cecep Jumhana, Pelatih SSB Kabomania.
Di sisi lain, pelatih fisik yang merupakan pelatih nonkontrak juga absen karena liburan. Kondisi itu menyebabkan latihan yang biasanya lima kali sepekan menjadi tiga kali. Dua kali latihan khusus fisik menjadi terbengkalai selama liburan. (ECA)