JAKARTA, KOMPAS — Integrasi halte transjakarta dengan stasiun moda raya terpadu atau MRT akan terbentuk pada lima titik. Penyamarataan standar pelayanan antara PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta juga tengah dikembangkan melalui program on job training.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono dan Direktur Operasional PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, Jumat (28/12/2018), meninjau jalur Koridor 1 transjakarta antara Halte Harmoni Central Bus, Jakarta Pusat, dan Halte Blok M, Jakarta Selatan. Effendi mengatakan, kedua halte merupakan yang terpadat di Koridor 1.
”Penumpang di rute Koridor 1 ini nantinya sama dengan penumpang MRT fase 1 dari Lebak Bulus menuju Bundaran HI,” kata Effendi. Agung menambahkan, perjalanan dari Harmoni menuju Blok M dapat memberikan gambaran mengenai karakter penumpang MRT nantinya.
Di area Bundaran Hotel Indonesia (HI) tengah dibangun halte transjakarta di pembatas Jalan MH Thmarin. Di bawahnya, tepatnya di bawah tanah, sedang dibangun juga Stasiun Bundaran HI yang menjadi stasiun paling utara di fase 1 MRT.
”Ini akan menjadi halte kita yang paling legendaris. Penumpang transjakarta tinggal turun ke bawah untuk berpindah ke MRT, begitu juga sebaliknya,” kata Agung.
Selain Halte dan Stasiun Bundaran HI, Halte Tosari juga akan tersambung dengan Stasiun Dukuh Atas. Jembatan penyeberangan orang (JPO) Tosari akan dibongkar dan digantikan oleh pelican crossing untuk memudahkan penumpang berganti moda dari halte transjakarta di pembatas jalan menuju stasiun MRT di trotoar. Penumpang juga dapat melewati terowongan di Gedung UOB.
Di samping itu, stasiun MRT di Sisingamangaraja akan tersambung dengan Halte CSW (Centrale Stichting Wederopbouw) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Adapun penyatuan stasiun dengan halte di Lebak Bulus tengah dikaji.
Effendi menambahkan, secara tidak sengaja, Halte Senayan akan berdekatan dengan Stasiun Senayan, tepatnya di depan Ratu Plaza. ”Perlu jalan sedikit, tetapi jaraknya masih terjangkau,” katanya.
Sebelumnya terdapat kekhawatiran adanya MRT di Koridor 1 transjakarta malah akan merepotkan penumpang karena harus berpindah moda.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Iskandar Abubakar juga menyarankan pengaturan halte dan stasiun agar penumpang tidak butuh waktu banyak untuk berpindah. (Kompas, 27 November 2018)
Terkait dengan itu, Agung mengatakan, berdasarkan standar pembangunan berorientasi transit (TOD), jarak berjalan yang wajar bagi penumpang untuk berpindah moda adalah 350-700 meter. Menurut Agung, penumpang akan dimudahkan jika halte dapat digeser mendekat ke stasiun.
Sementara kajian integrasi transjakarta-MRT masih berlangsung, Effendi mengatakan, tarif perjalanan MRT akan diumumkan pada Januari 2019. Meskipun tidak ada penyatuan tarif, kartu pembayaran di moda transportasi yang satu akan dapat digunakan di moda lainnya. Telah direncanakan pula pendirian perusahaan patungan antara PT Transjakarta, PT MRT Jakarta, dan PT Jakarta Propertindo sebagai penanggung jawab kereta ringan (LRT).
Di sisi lain, PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta saling bertukar pengalaman untuk menyamakan standar pelayanan. Ini dilakukan dengan penetapan Agung yang sebelumnya menjabat Direktur Operasi PT MRT Jakarta menjadi Direktur Utama PT Transjakarta. Peppy Fachrial yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Sumber Daya Manusia PT MRT Jakarta juga dijadikan Deputi Direktur SDM PT Transjakarta.
Sebaliknya, selama tiga hari, 22 karyawan PT MRT Jakarta mengikuti pelatihan kerja (on job training/OJT) di 10 halte transjakarta. Sebelumnya, diadakan juga OJT untuk staf pusat kendali otomatis MRT di pusat komando transjakarta.
Nantinya, MRT akan melayani 170.000 penumpang di rute sepanjang 16 kilometer dengan 13 stasiun. Rencana ini telah terpaut jauh dari transjakarta yang melayani 720.000 penumpang setiap hari di 13 koridor dengan 160 rute.
”Teman-teman dari MRT bisa memanfaatkan pengalaman dari transjakarta sehingga dapat memulai pelayanan MRT dengan lebih solid,” kata Agung.
Effendi berharap, upaya-upaya tersebut membuat kerja sama kedua pihak semakin erat. Dengan demikian, warga Jakarta mendapat pelayanan serupa baik di MRT maupun transjakarta.
Tahun Baru
Menjelang perayaan malam Tahun Baru, transjakarta akan beroperasi seperti biasa. Perubahan operasional mungkin terjadi sesuai keadaan dan akan diumumkan melalui akun media sosial transjakarta.
Terkait dengan kegiatan liburan masyarakat, Agung mengatakan, telah disediakan tiga shuttle bus gratis yang akan membawa penumpang dari Halte Departemen Pertanian di Jalan Harsono menuju Kebun Binatang Ragunan. Sementara itu, penumpang transjakarta yang hendak mengunjungi Taman Impian Jaya Ancol akan mendapatkan potongan harga tiket sebesar 50 persen. (KRSITIAN OKA PRASETYADI)