Pelaku Sudah Ditangkap, Sembilan Selongsong Peluru Ditemukan
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski diduga dipicu oleh insiden serempetan kendaraan, motif penembakan terhadap perwira TNI AD, Letnan Kolonel CPM Dono Kuspriyanto, pada Selasa (25/12/2018) malam, masih dalam penyelidikan. Pelaku penembakan, Serka JR, telah ditangkap dan saat ini ditahan pihak Polisi Militer TNI Angkatan Udara. Dari lokasi penembakan di jalur transjakarta dekat Sekolah Santa Maria Fatima di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, ditemukan sembilan selongsong peluru.
Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Kristomei Sianturi mengungkapkan, pelaku saat ini sudah ditangkap dan ditahan POM TNI AU. ”Betul pelaku sudah ditangkap dan ditahan,” ujar Kristomei saat dihubungi pada Rabu (26/12/2018).
Menurut Kristomei, hasil penyelidikan sementara, mobil korban ditembak di bagian belakang dan depan. ”Ada empat lubang bekas tembakan, masing-masing di bagian kaca belakang dan kaca depan. Ada sembilan proyektil peluru yang ditemukan,” kata Kristomei.
Namun, dia belum mau merinci motif pasti dari penembakan ini. Hanya, menurut dia, dugaan sementara motif penembakan tersebut adalah serempetan antara sepeda motor pelaku dan mobil korban. Belum ada motif lain di luar insiden senggolan kendaraan tersebut. ”Semua masih dalam penyelidikan. Nanti keterangan selengkapnya akan kami berikan dalam jumpa pers bersama,” ujar Kristomei.
Dari tempat kejadian, warga sekitar awalnya mendengar bunyi tembakan yang sangat kencang sekitar pukul 23.00 pada Selasa (25/12/2018). Salah satu warga malah mengira bunyi tembakan tersebut adalah bunyi petasan yang meledak.
”Saya mengira itu suara petasan. Oh, mungkin ada yang mau tahun baruan,” ucap Eri (39), pemilik warung kaki lima di Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, saat dijumpai pada Rabu (26/12/2018). Perempuan ini tinggal di salah satu rumah toko dekat warungnya, berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Eri penasaran dengan suara itu sehingga ia keluar. Jalanan telah ramai oleh warga yang juga ingin mengetahui sumber bunyi itu. Menurut Eri, terdapat lima kali tembakan dengan suara amat kencang.
Ia sempat melihat mobil korban adalah mobil dinas angkatan darat berjenis Toyota Kijang, dan mengintip ke dalamnya. ”Yang tertembak pakai celana jins,” ujar Eri.
Warga lain, Tian (25), mengaku hanya mendengar satu kali tembakan tetapi memang sangat kencang. Padahal, ia tinggal di area Gang Banten, Kelurahan Bali Mester, sekitar 500 meter dari kejadian. ”Saya mau keluar melihat, tidak boleh sama istri saya. Jadi saya tetap di rumah,” katanya.
Dari informasi yang diperoleh, kronologi penembakan tersebut bermula dari insiden serempetan kendaraan antara sepeda motor pelaku dan mobil dinas Toyota Kijang yang dikendarai korban di Jalan Jatinegara Barat. Insiden tersebut diduga memicu kemarahan pelaku karena mobil korban sempat tak mau berhenti.
Pelaku sempat mengejar korban dan menembak bagian belakang mobil korban yang saat itu tetap menjalankan kendaraannya. Pelaku kemudian sempat mendahului mobil korban dan menghadangnya. Sempat terjadi keributan antara pelaku dan korban. Pelaku yang berada di depan kendaraan korban langsung menembak korban dari arah depan.