430 Korban Meninggal akibat Tsunami di Selat Sunda
Oleh
M Fajar Marta
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, hingga Selasa (25/12/2018) masih porak-poranda setelah diterjang tsunami pada Sabtu (22/12/2018) malam. Meski demikian, desa ini mulai bisa diakses dan bantuan mulai mengalir.
JAKARTA, KOMPAS — Badan Nasional Penanggulangan Bencana terus mengumpulkan data korban dan kerugian yang terjadi akibat tsunami di sekitar Selat Sunda. Berdasarkan data terbaru, Rabu (26/12/2018) pukul 13.00, tercatat 430 orang meninggal.
”Jumlah ini menurun dari data sebelumnya. Kami kumpulkan data dari posko di setiap kabupaten, posko TNI, dan sebagainya. Ada beberapa nama korban yang ternyata dobel sehingga baru kami satukan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Untuk korban luka-luka tercatat ada 1.495 orang dan ada 159 orang dinyatakan hilang. Sementara jumlah orang mengungsi bertambah menjadi 21.991 jiwa dari sehari sebelumnya hanya 16.082 jiwa.
Sutopo mengatakan, pertambahan pengungsi yang besar disebabkan adanya titik-titik evakuasi yang baru berhasil didata. Personel dari tim SAR gabungan baru menjangkau titik pengungsian itu dan baru pula masuk dalam pendataan dan laporan.
Sementara data kerusakan terbaru ada 882 rumah yang mengalami kerusakan, 73 penginapan, dan 60 warung. Perahu dan kapal yang rusak ada 434 unit, 24 kendaraan roda empat, 41 kendaraan roda dua, satu dermaga, dan satu selter ikut mengalami kerusakan.
Dari semua daerah yang terkena dampak tsunami di Selat Sunda, Kabupaten Pandeglang menjadi lokasi yang paling banyak memakan korban dan kerusakan. Korban meninggal di kabupaten ini ada 290 orang, 77 orang hilang, 1.143 orang mengalami luka-luka, dan 17.477 mengungsi.
Kerugian materi pun banyak terjadi di Kabupaten Pandeglang. Ada 443 rumah, 350 perahu, 69 hotel, 24 kendaraan roda empat, dan 41 kendaraan roda dua mengalami kerusakan.
Di Kabupaten Serang, tercatat ada 25 orang meninggal, 68 orang dinyatakan hilang, 62 orang luka-luka, dan 83 orang mengungsi. Sementara rumah yang mengalami kerusakan ada 40 unit.
Di Kabupaten Lampung Selatan, tercatat 113 orang meninggal, 289 orang luka-luka, 14 hilang, dan 4.200 orang mengungsi. Untuk kerusakan rumah tercatat ada 302 unit.
Sementara korban meninggal di Kabupaten Tanggamus ada satu orang. Kerugian materi tercatat 4 rumah rusak, 4 penginapan, 1 selter, 1 dermaga, dan 70 perahu nelayan mengalami kerusakan.
Kabupaten Pesawaran menjadi daerah yang turut diterjang tsunami dengan korban jiwa satu orang, seorang mengalami luka-luka, dan 231 memilih mengungsi. Selain itu, ada 53 rumah mengalami kerusakan berat, 82 rumah rusak ringan, dan 14 perahu nelayan ikut rusak.
Pantai terdampak
Tsunami yang banyak memakan korban dan kerugian ini terjadi di daerah pantai. Berdasarkan data BNPB, total panjang pantai terdampak ada 312,78 kilometer. Pantai di Kabupaten Tanggamus terkena dampak sepanjang 75,38 km.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Reruntuhan bangunan di tepi Pantai Carita, Pandeglang, Banten, setelah diterjang tsunami, Senin (24/12/2018). Proses evakuasi dan pencarian korban musibah ini melibatkan aparat gabungan, SAR, sukarelawan, dan masyarakat.
Sementara pantai di Kabupaten Lampung Selatan terkena dampak sepanjang 66,25 km. Pantai di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang terkena dampak sepanjang 171,15 km. Untuk luas daerah yang terdampak tsunami belum terdata. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.