Pencarian dan Penyelamatan di Wilayah Sumur Diintensifkan
Oleh
M Fajar Marta
·2 menit baca
PANDEGLANG, BANTEN — Proses pencarian dan penyelamatan korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, akan diintensifkan khususnya di Kecamatan Sumur. Kecamatan itu berhasil ditembus melalui jalur darat, Selasa (25/12/2018).
Berdasarkan rapat evaluasi hari ketiga penanganan tsunami Selat Sunda dan gelombang tinggi di wilayah Pandeglang, Selasa malam, masa tanggap darurat diberlakukan 14 hari. Tanggap darurat akan berlangsung sampai 4 Januari 2019.
Berdasarkan data SAR Nasional sampai pukul 17.00, sebanyak 409 orang meninggal, 1.041 luka-luka, dan 96 orang hilang pada wilayah terdampak tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung. Jumlah pengungsi di Pandeglang nencapai 17.477 orang.
Kepala BPBD Banten Kusmayadi mengatakan, tanggap darurat akan diintensifkan khususnya di Kecamatan Sumur. Masih terdapat banyak korban di lokasi itu. Selain itu, pendistribusian logistik juga ditingkatkan, khususnya ke wilayah yang belum mendapatkan, misalnya Desa Sumberjaya dan Tamanjaya.
”Saat ini masih dihitung kerusakan bangunan dan sarana umum. Penghitungan dilakukan berdasarkan temuan dan laporan guna proses rehabilitasi dan rekonstruksi setelah tanggap darurat,” ujar Kusmayadi.
Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Banten, Kolonel (Inf) Windiyatno menyebutkan, adanya informasi atau isu terkait tsunami susulan menimbulkan kepanikan dan keresahan di masyarakat. Tim pencari gabungan diinstruksikan untuk menjadi corong agar mematahkan isu itu guna memberi rasa aman di masyarakat.
”Peralatan dan sumber daya akan fokus di Kecamatan Sumur. Potensi yang ada akan dikerahkan. TNI juga menyiapkan satu helikopter untuk evakuasi medis. Helikopter tersedia di Yonif 320/Badak Putih,” kata Windiyatno.
Alat berat yang berada di Sumur yaitu 8 ekskavator, 2 greader, 4 loader, 2 tronton, dan 8 dump truck. Selain itu, ada 1 ekskavator, 1 loader, dan 2 transporter yang dikerahkan menuju ke Sumur. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)