Ratusan jemaat gereja memadati GPIB Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (24/12/2018) pukul 19.00. Tidak ada kursi kosong di lantai bawah, atas, dan di sayap kiri serta sayap kanan gereja. Sejumlah jemaat akhirnya harus berdiri saat ibadah berlangsung.
Para petugas gereja pun mengeluarkan puluhan kursi tambahan bagi jemaat yang terus berdatangan. Tidak butuh waktu lama, semua kursi tambahan langsung habis diserbu para jemaat.
"Masih ada ibadah nanti jam 9 malam. Yang tidak kebagian kursi bisa ikut ibadah malam nanti," kata salah satu pelayan gereja kepada jemaat.
Ada tiga jadwal ibadah malam Natal di GPIB Immanuel. Ibadah dilakukan pada pukul 17.00, pukul 19.00, dan pukul 21.00. Jadwal ibadah kedua adalah yang paling banyak diikuti oleh jemaat gereja.
Ada sekitar 800 hingga 900 orang yang tercatat mengikuti ibadah pada pukul 19.00. Sementara itu, ada sekitar 200 orang yang mengikuti ibadah pada pukul 17.00.
Jumlah orang yang mengikuti ibadah pada pukul 21.00 sudah jauh berkurang. Hal itu terlihat dari banyaknya kursi kosong saat ibadah berlangsung.
Antusiasme masyarakat untuk beribadah cenderung meningkat di malam Natal. Bahkan, tak sedikit orang yang rela datang lebih awal agar kebagian kursi untuk beribadah.
Saat ibadah kedua baru selesai digelar, puluhan jemaat sudah kembali menduduki kursi di dalam gereja. Mereka berencana mengikuti ibadah pada pukul 21.00. Agar bisa khidmat mengikuti ibadah, mereka segera mengambil posisi dan berdoa sejenak.
Agustina Siregar (47) dan anaknya, Stefanny (20) misalnya. Mereka berdua langsung menduduki kursi di bagian tengah gereja 20 menit sebelum ibadah dimulai. Keduanya tetap ingin mengikuti ibadah malam Natal walaupun terbilang sibuk.
"Kalau ibadah jam tujuh nggak keburu karena saya harus masak dulu. Kalau ibadah jam sembilan malam, kami jadi lebih dekat dengan Natal di tanggal 25 Desember," kata Agustina.
Ajakan bersatu
Bagi umat Kristen dan Katolik, malam Natal merupakan peringatan sebelum Yesus lahir. Malam Natal juga menjadi momen untuk mengingat pentingnya bersatu dan berdamai dengan sesama manusia.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta Pendeta Michiko Pinaria Saren. Pesan tersebut dikatakan sambil menceritakan tentang pohon natal bambu yang ada di samping mimbar. Ada kain-kain dari sejumlah daerah yang melilit di badan pohon itu, seperti kain batik dan kain ulos.
"Pohon ini bisa jadi potret keberagaman di Indonesia. Semoga kita bisa seperti pohon ini yang mengikatkan persatuan dengan semua orang," kata Michiko.
Dalam khotbah, Michiko mengingatkan kembali makna kelahiran Yesus Kristus kepada jemaat gereja. Ia juga mengingatkan pentingnya berserah kepada Tuhan dalam menghadapi pergumulan hidup.
Ajakan persatuan juga disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia datang ke GPIB Immanuel pada pukul 20.00. Anies datang bersama rombongan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ia mengatakan, GPIB Immanuel adalah gereja kelima yang ia kunjungi malam ini. Dalam pidatonya, ia bersyukur atas suasana yang saling menghargai dan menghormati kerukunan serta kedamaian di Jakarta. Ia berharap hal tersebut bisa terjaga. Selain itu, Anies pun memberi ucapan selamat Natal kepada seluruh jemaat yang hadir.
"Saya mewakili Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada seluruh umat Nasrani di ibu kota mengucapkan selamat Natal. Semoga kebahagiaan dan kedamaian menjadi bagian dari keseharian kita," kata Anies.
Pengamanan
Ratusan personel dari sejumlah lembaga ditugaskan untuk menjaga keamanan di GPIB Immanuel. Pengamanan akan berlangsung hingga 1 Januari 2019.
Kepala Posko Pelayanan Terpadu Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Komisaris Polisi Fariyal mengatakan, ada 165 petugas gabungan yang bertugas. Mereka merupakan anggota kepolisian, TNI, Brimob, Gegana, hingga anggota Banser Nahdlatul Ulama.
"Malam Natal ini aman dan lancar. Tidqk ada hal yang menjadi kendala," kata Fariyal. (SEKAR GANDHAWANGI)