I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA dan SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·3 menit baca
SERANG, KOMPAS — Sebanyak 47 orang yang terdiri dari warga dan wisatawan di Pulau Legundi, Lampung, dievakuasi ke Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Minggu (23/12/2018) sore. Para wisatawan dan warga yang mengalami luka akibat tsunami pada Sabtu (22/12/2018) malam itu dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan.
Proses evakuasi dilakukan Kementerian Perhubungan dengan mengerahkan kapal patroli KPLP KNP 336. Saat tiba di Pelabuhan Panjang pada pukul 16.00, para korban luka langsung dibawa ke rumah sakit. Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Panjang Pranyoto mengatakan, korban menderita luka ringan dan mengalami trauma.
Sementara itu, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas I Tanjung Priok juga mengerahkan kapal KPLP KNP Clurit untuk membantu evakuasi korban tsunami di Pulau Sangiang, Banten.
”Sore ini kami membantu evakuasi empat korban yang diselamatkan Basarnas dari Pulau Sangiang. Kami akan siaga dan meningkatkan pengawasan di wilayah perairan Banten,” ujar Kepala Seksi Operasi Pangkalan PLP Tanjung Priok Kapten Pujo Kurnianto.
Selanjutnya, keempat korban itu dibawa ke Dermaga Indah Kiat untuk mendapatkan perawatan awal sebelum tim medis dan keluarga datang. Saat ini, keempat korban sudah dibawa pulang oleh keluarganya.
”Menurut informasi dari korban, mereka terdiri dari lima orang yang berwisata ke Pulau Sangiang. Satu orang belum ditemukan, satu orang sudah dievakuasi ke Merak, dan tiga orang dievakuasi oleh kapal patroli KNP Celurit,” kata Pujo.
Pujo mengemukakan, PLP Tanjung Priok mengerahkan kapal-kapal patroli, yaitu KNP Celurit, KNP Golok, KNP Jembrio, dan KNP Trisula P 111. Apabila cuaca mendukung, besok pagi KNP Celurit dan KNP Golok akan melaksanakan pengecekan di Pulau Sangiang dan Tanjung Lesung.
Sukarelawan
Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan 120 personel sukarelawan di wilayah Banten dan 15 personel di Lampung Selatan. Mereka bertugas membantu proses evakuasi korban tsunami.
Kepala Subtanggap Darurat Markas Pusat PMI Ridwan Sobri Carman mengatakan, saat ini masih banyak warga yang mengungsi di wilayah perbukitan di Cikaduan, dekat Pantai Tanjung Lesung. ”Warga terdampak masih trauma kembali ke rumah meski kondisi air laut sudah surut,” kata Ridwan.
Di Lampung Selatan, wilayah yang terdampak meliputi Rajabasa, Kalianda, Sidomulyo, dan Ketipung. Berdasarkan laporan dari tim PMI Lampung Selatan, sekitar 2.000 orang mengungsi di kantor Gubernur Lampung. Namun, sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu, Kantor Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, difungsikan menjadi posko pusat pengungsian korban tsunami. Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana Dody Ruswandi menuturkan, pihaknya sedang mendata jenis bantuan yang dibutuhkan pengungsi.
Bantuan logistik didatangkan secara bertahap. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengirim alat-alat berat untuk proses evakuasi. ”Menurut rencana, malam ini BNPB mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat korban tsunami,” ujar Dody.