Solo Buka Kios Pengendalian Inflasi di Pasar Tradisional
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Untuk mengendalikan laju inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah Solo membuka kios bahan kebutuhan pokok di Pasar Gede dan Pasar Nusukan di Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/12/2018). Kios ini menyediakan berbagai bahan pangan pokok, antara lain beras, telur ayam, minyak goreng, dan gula pasir, dengan harga yang murah dan maksimal sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
”Kios ini untuk pengendalian inflasi, menjaga kestabilan harga bahan pokok agar gejolak harga tidak terjadi,” kata Wali Kota Solo yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo. Kios TPID Solo itu diberi nama Mirunggan yang berarti luar biasa karena harga barang yang dijual lebih murah dan berkualitas.
Rudy mengatakan, saat ini kios Mirunggan telah dibuka di dua pasar tradisional, yaitu Pasar Gede dan Pasar Nusukan. Direncanakan kios serupa juga akan dibuka di pasar-pasar tradisional lainnya di Solo. ”Kios ini tidak merugikan pedagang karena ini membatasi harga saja supaya harga tidak naik,” katanya.
Rudy mengatakan tidak khawatir barang-barang yang dijual di kios itu justru dibeli pedagang untuk kulakan. Pihaknya meminta pedagang tahu diri karena kios itu untuk konsumen, bukan pedagang. ”Kios ini bukan untuk menyaingi pedagang di pasar. Karena itu, jam bukanya dibatasi mulai pukul 06.00 hingga pukul 09.00. Bagi warga yang mau berbelanja pagi, ya, bisa membeli barang murah di kios ini,” ujarnya.
Rudy mengatakan, barang yang dijual di kios Mirunggan dipasok beberapa pihak, antara lain Perum Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, Perusahaan Umum Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha Pedaringan.
Wakil Ketua TPID Solo yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto mengatakan, kios Mirunggan merupakan salah satu program unggulan TPID Solo dalam rangka membentuk referensi harga bagi pedagang dan juga konsumen. Kios itu akan menyediakan bahan pangan pokok, antara lain beras, telur ayam ras, tepung terigu, minyak goreng, dan gula pasir, dengan harga yang murah dan maksimal sesuai harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Harga barang di kios Mirunggan diharapkan menjadi referensi bagi para pedagang di pasar dan bagi konsumen. ”Dengan adanya harga referensi itu, barang yang dijual pedagang di pasar tradisional bisa mengikuti referensi tersebut,” katanya.
Sejumlah barang yang dijual di kios Mirunggan antara lain beras premium Rp 11.500 per kilogram, minyak goreng kemasan 1 liter Rp 11.000, telur Rp 22.500 per kg, gula pasir kemasan 1 kg Rp 10.500, dan minyak goreng kemasan 2 liter Rp 21.000. Harga itu lebih murah dibandingkan dengan harga di Pasar Gede, misalnya telur saat ini dijual pedagang seharga Rp 24.000 per kg dan beras premium di kisaran Rp 12.000 per kg.
Sementara itu, untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, TPID Solo juga menggelar Pasar murah Mirunggan Gotong Royong di Benteng Vastenburg, Solo, Selasa-Kamis (18-20/12/2018). Pasar murah ini menyediakan antara lain beras, daging sapi, daging ayam, telur, gula pasir, dan minyak goreng.