Diduga Meningitis, Bocah Empat Tahun Tidak Sadar 22 Hari
Oleh
Nikson Sinaga
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS - Gilang Tama Alfarizi, bocah berumur empat tahun dari Deli Serdang Sumatera Utara, sudah 22 hari mengalami penurunan kesadaran. Meski tidak sadarkan diri, ia tetap menguap, bersin, batuk, dan sesekali menggerakkan tangan dan kaki. Keluarganya mengira Gilang tertidur selama beberapa hari. Diagnosa medis menyatakan Gilang suspek meningitis atau radang selaput otak.
Gilang terbaring di kamar perawatan dengan menggunakan alat bantu pernapasan di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (18/12/2018). Ayah dan ibunya, Sandi Syahputra (25) dan Prili Mahdania (24), tak henti-henti memeluk dan mencium Gilang.
Sandi pun beberapa kali tampak berusaha mengajak anaknya berbicara seperti mencoba membangunkan Gilang. Namun, Gilang tidak merespon. Gilang hanya menggerakkan tangan dan kakinya beberapa kali. Sesekali Gilang menguap dan batuk.
Prili menuturkan, anaknya tidur dengan normal pada 26 November sekitar pukul 23.00. Prili sudah meminta anaknya agar tidur lebih awal, tetapi Gilang masih menonton televisi waktu itu. “Ketika itu, Gilang sehat dan tidak ada mengeluh apa pun,” kata Prili.
Gilang pun tertidur pulas hingga besok harinya. Sekitar pukul 10.00, kata Prili, ayahnya meminta Gilang bangun dan mandi. Gilang sempat menjawab ayahnya, tetapi matanya masih tetap tertutup dan kembali tidur. Mereka pun tidak curiga dan membiarkan Gilang tertidur kembali. Prili mengira Gilang masih mengantuk karena sebelumnya tidur hingga larut malam.
Mereka lalu curiga karena Gilang tidak kunjung bangun hingga malam hari. Ditunggu sampai besok harinya pada 28 November pun Gilang tidak kunjung bangun. “Kami pun memutuskan untuk membawanya ke RSUD Deli Serdang,” kata Prili.
Gilang pun dirawat di RSUD Deli Serdang selama 14 hari namun tetap tidak sadarkan diri. Pihak rumah sakit menyampaikan kepada Prili bahwa Gilang suspek meningitis atau radang selaput otak. Gilang pun diminta untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, pada 11 Desember.
Kepala Sub Bagian Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy mengatakan, dalam surat rujukan dari RSUD Deli Serdang disebut bahwa Gilang suspek meningitis. RSUP H Adam Malik lalu kembali melakukan serangkaian pemeriksaan mulai dari pemerisaan fisik, computed tomography (CT) scan kepala, foto toraks, hingga pemeriksaan laboratorium. “Muncullah diagnosa sementara suspek meningitis,” kata Rosa.
Rosa mengatakan, mereka sudah merencanakan sejumlah pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosa yakni pemeriksaan elektroensefalogram (EEG) dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) kepala. Pemeriksaan EEG dan MRI kepala untuk melihat aktivitas otak secara lebih detail apakah ada kelainan atau tidak. “Namun, orangtua Gilang meminta pulang dari rumah sakit pada 13 Desember malam. Kami tidak bisa menahannya karena itu hak pasien,” kata Rosa.
Rosa menjelaskan, keluarga Gilang tidak mengalami kendala biaya karena pengobatannya ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Rosa menyayangkan banyaknya pemberitaan yang menyatakan Gilang tertidur selama beberapa hari dan pemeriksaan medis tidak ditemukan kelainan. “Padahal, sejak awal pemeriksaan di RSUD Deli Serdang sudah dinyatakan suspek meningitis,” katanya.
Menurut Rosa, penyakit meningitis bukan penyakit langka. Penyakit itu cukup umum dialami pasien mulai dari anak-anak hingga dewasa. Meningitis merupakan radang selaput otak karena diserang virus, bakteri, atau jamur.
Prili mengakui bahwa pihak RSUD Deli Serdang dan RSUP H Adam Malik mengatakan bahwa anaknya diduga meningitis. “Namun, karena pihak rumah sakit mengatakan hanya diduga jadi kami tidak yakin dan memilih pulang,” kata Prili.
Prili mengatakan, setelah pulang dari RSUP H Adam Malik, mereka kembali ke rumah memilih pengobatan alternatif. Namun, anaknya tidak kunjung membaik. Setelah banyak pemberitaan di media, pihak RSUD Deli Serdang pun akhirnya menjemput Gilang ke rumah pada Senin (17/12/2018) malam.
Ketika diminta konfirmasi ke pihak RSUD Deli Serdang, mereka menyatakan belum bisa memberikan keterangan terkait penanganan Gilang.
Menurut Prili, kondisi anaknya saat ini terus menurun. Berat badannya turun dari 14 kilogram menjadi 12 kilogram. Asupan nutrisi untuk Gilang pun diberikan melalui selang makanan. Saat ini Gilang tetap bisa buang air besar dan buang air kecil, tetapi tetap dalam keadaan tidak sadar. Gilang pun dipakaikan popok.
Sandi dan Prili pun berharap agar anaknya segera sembuh dan bisa sadar kembali.