BALIGE, KOMPAS — Satu dari dua korban longsor yang masih tertimbun ditemukan di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (15/12/2018) pagi. Dengan demikian, total korban meninggal yang sudah ditemukan sebanyak 9 orang. Satu orang lagi diduga masih tertimbun longsor.
Pencarian pada hari ketiga dilakukan sejak pukul 07.00. Empat ekskavator dikerahkan untuk melakukan penggalian. Sekitar 100 personel tim search and rescue (SAR) gabungan turun melakukan pencarian. Pencarian juga dibantu satu anjing K-9 yang dilatih khusus untuk operasi pencarian dan pertolongan korban bencana.
”Korban dapat ditemukan dengan bantuan anjing K-9 Polda Sumut tersebut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Toba Samosir Herbet Pasaribu.
Jenazah korban longsor itu ditemukan setelah anjing K-9 menggali tanah di satu titik. Anjing tersebut menggonggong di lokasi itu sebagai tanda ia mencium bau yang dicurigai adalah jenazah korban. Petugas langsung dikerahkan ke titik tersebut untuk menggali lebih dalam. Setelah menggali di kedalaman sekitar setengah meter, petugas pun memastikan ada jenazah di sana.
Jenazah tersebut pun langsung dievakuasi ke Klinik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi longsor. Herbet mengatakan, jenazah yang ditemukan tersebut adalah Kasmer Marpaung (39).
Ia ditemukan dalam keadaan mengenakan selimut. Saat terjadi longsor pada Rabu (12/12/2018) malam, ia sedang tidur di rumahnya. Istri dan anaknya pun sebelumnya sudah ditemukan meninggal di rumah yang sudah tertimbun itu.
Herbet mengatakan, mereka masih akan terus melakukan pencarian pada masa tanggap darurat tujuh hari pertama. Satu korban yang belum ditemukan adalah Sutan Marpaung (30). Sutan tertimbun longsor susulan saat ikut melakukan pencarian korban longsor.
Relokasi
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau langsung proses pencarian korban longsor di Desa Halado. Ia tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 dan langsung memantau proses pencarian. Ia pun meminta tim SAR gabungan mencari semua korban yang diduga masih tertimbun material longsor.
Edy meminta Pemerintah Kabupaten Toba Samosir merelokasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor. Beberapa rumah di Desa Halado terletak di daerah rawan longsor, terutama yang berada di sekitar perbukitan terjal di Jalan Sigura-Gura.
Edy mengatakan, saat musim hujan seperti sekarang, sejumlah daerah di Sumut sangat rawan bencana longsor dan banjir. ”Kami sudah meminta kepada semua kabupaten dan kota agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. Kita harus utamakan keselamatan,” katanya.
Pada kunjungan tersebut, Edy juga memberikan bantuan dana tali asih kepada keluarga korban meninggal dan korban selamat.