JAKARTA, KOMPAS — Kesenjangan kualitas dan mutu pendidikan antarsekolah dan antarwilayah masih menjadi masalah di Indonesia. Untuk itu, pemerintah saat ini lebih berfokus pada upaya pemerataan kualitas pendidikan, melalui pemerataan kualitas guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan fasilitas sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan, Indonesia memiliki peluang sekaligus tantangan besar dalam menghadapi bonus demografi pada tahun 2035. Setidaknya, 70 persen penduduk merupakan usia angkatan kerja yang menentukan masa depan bangsa.
“Kalau generasi muda saat ini punya komitmen kuat membangun Indoensia, bangsa ini punya peluang yang besar untuk jadi negara yang besar dan maju. Untuk itu, pembinaan dan pendidikan menjadi penting agar generasi saat ini menjadi generasi yang cerdas, kompetitif, dan berkarakter,” ujarnya saat memberikan arahan kepada siswa SMA/ SMK siswa berprestasi yang terpilih dalam ajang Apresiasi Siswa Berprestasi 2018 di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Setidaknya ada 480 siswa SMA/SMK berprestasi yang mendapatkan apresiasi dalam ajang Apresiasi Siswa Berprestasi (ASB) 2018 ini. Mereka merupakan siswa berprestasi, baik di tingkat nasional dan internasional dari berbagai bidang. Bidang tersebut seperti olahraga, seni budaya, debat bahasa, sains, penelitian ilmiah, keterampilan, kewirausahaan, dan kepemimpinan. Para siswa berprestasi ini berkesempatan pula mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Muhadjir menilai, kualitas pendidikan dan karakter generasi saat ini sangat menentukan masa depan Indonesia. Utamanya, masa depan pada 100 tahun Indonesia di 2045 mendatang. Ia pun mendorong para siswa untuk lebih luas membuka jaringan, pengetahuan, dan pengalaman agar siap menghadapi berbagai tantangan dan persaingan global.
Pemerataan pendidikan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad menuturkan, pembenahan secara masif akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi siswa. Pemerataan kualitas pendidikan pun menjadi fokus pemerintah saat ini.
“Jadi semua hal yang menunjang kompetensi dan keualitas pembelajaran siswa akan kita benahi. Paling utama yaitu masalah guru, termasuk masalah ketersediaan guru dan kompetensi guru,” katanya.
Selain itu, Hamid menambahkan, kualitas kepemimpinan kepala sekolah juga akan menjadi perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan. Pembenahan kualitas sarana dan prasarana sekolah pun akan lebih diintensifkan. “Jika masaah guru, kepala sekolah, dan fasilitas ini bisa diatasi harapanya akan ada peningkatan kualitas pembelajaran dan dan kompetensi siswa,” ucapnya.