JAKARTA, KOMPAS — Markas Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur, mulai bangkit dari dampak kerusuhan yang disebabkan amukan massa beranggotakan ratusan laki-laki. Pemugaran gedung telah dimulai, sementara hampir 100 orang juga telah mendapatkan layanan publik dua hari pascapenyerangan.
Ajun Inspektur Satu Agus Supriyanto yang melayani pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), Jumat (14/12/2018), mengatakan, 45 permohonan SKCK telah diproses hingga siang. Sehari sebelumnya, tercatat 27 orang meminta dibuatkan atau memperpanjang SKCK.
”Biasanya sehari bisa 80-90 orang, tapi seharian ini baru setengahnya. Mungkin warga belum tahu bahwa pelayanan sudah dibuka lagi,” kata Agus.
Pelayanan SKCK yang sebelumnya diberikan di gedung sisi selatan dipindahkan ke gedung di sebelah utara, bersebelahan dengan ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Sebab, gedung yang menjadi tempat ruang SKCK hangus dibakar massa.
Data pemohon SKCK dicatat dengan sebuah laptop. Agus menyebutkan, dua komputer yang menyimpan data warga Ciracas pemilik SKCK rusak karena kobaran api.
”Biasanya, kalau orang mau perpanjang, kami tinggal input saja namanya di komputer, datanya langsung muncul semua. Tetapi, sekarang harus ulang dari awal karena semua data hilang. Server penyimpan data masih bermasalah sehingga data masih disimpan offline,” tutur Agus.
Divisi SPKT lebih beruntung karena gedungnya tidak terbakar. Dua komputer masih dapat digunakan seperti sediakala.
Aiptu Andri yang bertugas di ruang SPKT menyatakan, pelayanan berlangsung seperti biasa. ”Seharian ini kira-kira ada sekitar 30 orang dengan berbagai urusan, mulai dari ATM hilang, KTP hilang, dan lain-lain,” ujarnya.
Pascakerusuhan, Rabu, jendela ruang SPKT pecah. Dari luar, ruangan terlihat berantakan. Namun, setelah beroperasi kembali, ruang SPKT rapi dan semua fasilitas berfungsi, termasuk sebuah penyejuk ruangan.
Di gedung yang terbakar belum terlihat perbaikan. Namun, genteng dan penyangga atap yang anjlok telah diturunkan. Genteng-genteng tersebut pecah, sementara penyangga atap dari baja hangus. Kerugian akibat kerusakan diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Sementara itu, 34 orang termasuk belasan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kecamatan Ciracas dikerahkan untuk membersihkan dan memperbaiki bangunan. Sembilan kantong semen ditumpuk di depan gedung yang terbakar, sementara pasir yang menggunung di halaman gedung tersebut juga telah disiapkan. Beberapa petugas memunguti pecahan-pecahan kaca di taman serta menegakkan tanaman-tanaman yang tumbang.
Lurah Kampung Rabuan Dwi Widiastuti mengatakan, PPSU turut dikerahkan untuk mengecat tembok dan mengangkut reruntuhan yang tidak lagi berguna. ”Ini inisiatif kelurahan sendiri untuk bersinergi dan saling membantu,” lanjutnya.
Kepala Polsek Ciracas Komisaris Agus Widartono juga telah pulih setelah dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Ia menuturkan, pihaknya telah menjalankan patroli untuk mengatasi kriminalitas seperti pencurian kendaraan bermotor dan tawuran.
Untuk menunjang tugas tersebut, Polsek Ciracas telah mendatangkan enam sepeda motor dan tiga mobil patroli baru. Sebelumnya, lebih dari 17 kendaraan di halaman parkir Polsek Ciracas dirusak massa.
Kapolsek mengimbau masyarakat untuk tidak takut mengurus keperluannya di Polsek Ciracas. ”Polsek Ciracas adalah milik masyarakat. Kami pasti menjamin keselamatan masyarakat,” ujarnya. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)