Lima Hari Direlokasi, Pedagang Mengaku Omzet Menjanjikan
Oleh
Khaerudin
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekitar 446 pedagang kali lima di trotoar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, direlokasi ke Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang sejak Senin (10/12/2018). Sekitar lima hari berjualan di lokasi baru, sejumlah pedagang mengaku omzetnya relatif bagus.
Pantauan di lokasi, hampir semua kios di JPM yang berjumlah 446 unit sudah digunakan para pedagang. Para pengunjung JPM, baik pengguna kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Tanah Abang maupun pengunjung Pasar Tanah Abang, singgah di kios JPM untuk berbelanja ataupun sekadar melihat-lihat.
Ati Nurhayati (54), pedagang pakaian anak-anak di JPM, mengatakan, sejak mulai berjualan Selasa lalu, omzetnya relatif bagus. “Di JPM, omzet memang belum sebagus di bawah (trotoar). Namun, untuk permulaan, di JPM sangat bagus,” kata Ati ketika ditemui di kiosnya, Jumat (14/12/2018) sore.
Di kaki lima, omzet harian Ati rata-rata mencapai Rp 1 juta. Sementara itu, di JPM, omzet hariannya rata-rata Rp 800.000.
Menurut Ati, transaksi ramai pada sore hari saat jam pulang kerja. Mayoritas pembeli dagangannya adalah para pegawai kantoran pengguna KRL yang singgah.
Ati memperkirakan, berjualan di JPM ke depannya lebih menjanjikan. Ini mengingat belum semua pengunjung pasar mengenal JPM. “Insya Allah ke depan akan lebih bagus, lebih ramai lagi,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Yenti Masrita (53), penjual pakaian dalam di JPM. Meskipun belum stabil, Yenti mengaku, untuk permulaan, omzetnya lumayan bagus. Ketika di kaki lima, rata-rata omzet harian Yenti Rp 1 juta.
“Senin omzet saya Rp 50.000. Selasa Rp 600.000. Rabu Rp 1 juta lebih. Kamis Rp 800.000. Hari ini hingga pukul 15.00 Rp 500.000,” kata Yenti.
Yenti memaklumi jika omzetnya belum sebagus ketika di kaki lima. Akan tetapi, dia yakin lambat laun transaksi di JPM akan ramai. Suasana JPM yang relatif nyaman dan bebas kendaraan juga diyakini akan menarik para pembeli untuk berbelanja di sana.
“Pengunjung beberapa kali bilang, ‘Nyaman ya di sini, sejuk dan gak ada mobil.’ Saya yakin ke depannya pengunjung di sini akan semakin ramai,” ujarnya.
Klaim Yenti tersebut dibenarkan oleh Maiharoh (52), warga Grogol, Jakarta Barat, yang berbelanja di JPM. Sore itu, Maiharoh berbelanja bersama dua sepupu serta dua keponakannya yang masih kecil.
Menurut Maiharoh, berbelanja di JPM lebih nyaman dibandingkan di kaki lima. Di JPM, suasana lebih sejuk, tidak berdesak-desakan, dan tidak ada kendaraan yang lalu lalang.
“Lebih aman dibandingkan di bawah. Tidak ada mobil dan motor yang lewat. Bawa anak-anak belanja lebih gampang karena tidak perlu dituntun,” ujarnya.
Meskipun mengaku nyaman, Maiharoh mengharapkan fasilitas lainnya di JPM ditambah, seperti tempat duduk dan penunjuk arah. Tempat duduk dibutuhkan agar pengguna bisa beristirahat sejenak karena lintasan JPM cukup panjang. Sementara itu, penunjuk arah dinilai masih kurang sehingga Maiharoh sempat kebingungan ketika pertama kali naik ke JPM.
Pantauan di lokasi, beberapa pengunjung duduk di lantai dekat pagar JPM. Mereka terpaksa duduk di lantai karena tidak ada tempat duduk. Petugas keamanan yang berjaga sesekali mengingatkan pengunjung untuk tidak duduk di lantai.
Uji coba
JPM Tanah Abang yang berada di atas Jalan Jatibaru diharapkan menjadi solusi dari persoalan PKL yang memadati trotoar. JPM sepanjang 386,4 meter dan lebar 12,6 meter itu menyediakan 446 kios untuk para PKL. Jembatan tersebut juga mengintegrasikan pasar, stasiun kereta rel listrik, dan halte sehingga memudahkan akses warga.
Uji coba lintasan JPM sudah berlangsung satu minggu. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana, pengelola JPM, Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, sejauh ini uji coba berlangsung baik dan lancar. “Hanya memang butuh waktu itu merubah kebiasaan para pejalan kaki atau penumpang kereta,” kata Yoory ketika dihubungi.
Yoory menambahkan, Senin depan pihaknya bersama Walikota Jakarta Pusat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait akan mengevaluasi hasil uji coba tersebut. Sementara itu, terkait sejumlah saran dari Kepala Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho terkait penambahan tempat duduk, penunjuk arah, penanda untuk difabel, dan toilet, Yoory mengatakan, sudah merencanakannya.
“Penambahan fasilitas yang kurang tinggal eksekusi. Target selesai, secepatnya,” ujarnya. (YOLA SASTRA)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.