OTTAWA, RABU - Pengadilan Vancouver mengabulkan permohonan tahanan kota bagi Meng Wanzhou. Direktur Keuangan raksasa telekomunikasi China, Huawei, itu membayar jaminan 7,5 juta dollar AS untuk status tersebut.
Meng juga diperintahkan menyerahkan paspor dan mengenakan alat pemantau elektronik. “Risiko ketidakhadiran (Meng) dalam proses persidangan bisa dkurangan dengan menerapkan syarat penjaminan yang diajukan penasihat hukumnya,” demikian keputusan pada Selasa (11/12/2018) itu.
Segera setelah putusan dibacakan, ia dikeluarkan dari tahanan dan menuju rumahnya di Vancouver. Bersama suaminya, Liu Xiaozong, Meng punya rumah di sana.
Meng berada ditahan selama 11 hari sejak ditangkap pada 1 Desember 2018 ketika tiba di Vancouver. Aparat Kanada menangkapnya atas permintaan yang disampaikan aparat Amerika Serikat beberapa hari sebelumnya. Meng dituduh menyiasati rentang kendali kelompok usaha Huawei agar dapat mengekspor ke Iran.
Balasan
Keputusan pengadilan dibuat beberapa saat setelah kabar penahanan mantan diplomat Kanada Michael Kovrig oleh China merebak. International Crisis Group (ICG) tempat Kovrig bekerja mengakui sedang mencari tahu kabar dan keberadaan pria itu. Info terakhir yang didapat adalah Kovrig ditahan di China. Tidak jelas apa penyebab mantan diplomat pada Kedutaan Kanada di Beijing dalam periode 2014-2016 itu. “Michael tidak terlibat kegiatan ilegal atau yang membahayakan keamanan China,” kata Presiden ICG Robert Malley.
Pemerintah Kanada menyatakan amat memperhatikan penangkapan itu. “Hal ini menjadi perhatian tertinggi kami,” kata Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland.
Sebelum kabar penahanan Kovrig merebak, Beijing berulang kali mengingatkan Ottawa terkait kasus Meng. Beijing menyebut akan ada dampak yang sangat disesalkan dari kasus itu.
Mantan Duta Besar Kanada untuk China Guy Saint-Jacques menyebut penahanan Kovrig diduga berkait dengan kasus Meng. “Tidak ada kebetulan di China. Dalam kasus ini, jelas pemerintah China ingin memberi tekanan penuh pada Kanada,” ujarnya.
Selain menahan Kovrig, China juga dilaporkan meningkatkan pengawasan terhadap Kedutaan Kanada di Beijing. Sedikitnya 20 polisi berpatroli di Kedutaan Kanada pada Rabu (12/12/2018).
Saint-Jacques mengatakan, Kovrig menemui para pembangkang China selama masa tugas di Beijing. Kovrig pernah mengambil cuti di luar tanggungan lalu berkeliling China. Kepada atasannya, Kovrig mengaku sangat mencintai China. “Mudah sekali menuduh seseorang sebagai mata-mata di China. Ketika saya mendengar berita pagi ini, sedih sekali karena Michael seorang petugas politik yang baik, akan tetapi dia sama sekali bukan mata-mata,” kata dia. (AFP)