BOGOR, KOMPAS -- Pemerintah Kota Bogor mulai mengalirkan bantuan berupa terpal dan asbes pada Selasa (11/12/2018) sore. Bantuan diberikan pada warga yang terdampak angin puting beliung sesuai skala prioritas kerusakan.
Pemkot Bogor mencatat, ada sebanyak 1.821 rumah warga di tiga kecamatan tanpa atap yang utuh. Bahkan, ada rumah yang temboknya runtuh karena diterjang angin kencang, Kamis (6/12/2018) lalu.
Hujan dan angin yang kerap melanda pemukiman warga semakin memperparah keadaan. "Hari ini kami distribusikan 800 asbes kepada warga. Sesuai prioritas, untuk tahap pertama, kami berikan kepada warga di lima kelurahan di kecamatan Bogor Selatan," kata Ketua Tim Koordinasi Penanganan Bencana Puting Beliung Hanafi.
Dari semua wilayah yang terdampak, Kecamatan Bogor Selatan menjadi area paling parah. Dari 1.821 unit rumah yang rusak, sebanyak 1.483 unit di antaranya berada di Bogor Selatan, yaitu Kelurahan Cipaku, Batutulis, Rangga Mekar, Pamoyanan, dan Lawanggintung.
Kerusakan rumah warga masih terlihat di RT 002 RW 003 Kelurahan Sukasari, Bogor Timur. Dari 130 kepala keluarga, ada sekitar 39 kepala keluarga yang rumahnya terdampak angin puting beliung.
Jamaludin, Ketua RT 002 RW 003 Kelurahan Sukasari mengatakan, bantuan berupa terpal dari pemerintah sudah diterima warga, ada juga bantuan dari masyarakat dan gereja. Namun, warga masih butuh terpal, khususnya asbes.
Salah satu warga yang masih bertahan tinggal di rumah, Kristin Ani Harini (56). Rumah Kristin terdiri dari ruang tamu, kamar, dan dapur yang menyatu dengan kamar mandi. "Kalau hujan turun, semua ini basah. Apalagi di bagian dapur, atapnya rusak cukup parah," kata Kristin.
Rian (30), warga lainnya, juga menjadi korban angin puting beliung. Bagian tembok belakang rumah hanya ditutupi spanduk berbahan vinil. Sementara atap yang sempat terbang sudah diperbaiki secara mandiri." Alhamdulillah, seenggaknya kalau hujan air enggak langsung masuk ke rumah. Tapi ya tetap saja sawer," kata Rian yang tinggal bersama ibu, istri, dan anak.
Bantuan mengalir
Kepala Bagian Admintrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Bogor Iman mengatakan, kebutuhan asbes bagi wilayah terdampak mencapai 3.000 asbes. Sementara kebutuhan terpal lebih kurang 700 lembar.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Komandan Regu BPBD Maruli Sinambela mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan lebih kurang 300 lembar terpal kepada warga. "Pemberian terpal akan terus dilakukan untuk penanganan sementara," katanya.
Pemkot Bogor menganggarkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk memulihkan rumah warga. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, pada tahap pertama bantuan, dana yang dicairkan sebanyak Rp 1,5 miliar.
Tetap waspada
Secara terpisah, Periset Meteorologi dan Klimatologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Edvin Aldrian menyampaikan, dalam musim pancaroba, wilayah yang dekat pantai dan gunung masih berpotensi terjadi angin puting beliung.
"Puting beliung berpotensi terjadi di hampir seluruh Pulau Jawa dan Sumatera Barat. Sebab, daerah ini berbatasan langsung dengan garis pantai dan banyak terdapat gunung," kata Edvin.
Lebih lanjut, Edvin menjelaskan, umumnya di sore hari daratan lebih panas, sehingga dari laut mengalirkan udara panas. Hal ini dikenal dengan angin lokal.
"Wilayah perkotaan juga menambah intensitas angin lokal. Sebab, aspal atau beton memicu udara panas lebih tinggi. Pada musim pancaroba, angin lokal beradu dengan angin dominan regional yang berasal dari gunung," kata Edvin.
Namun, angin dari gunung mengalirkan udara yang dingin. Edvin menyampaikan, kedua angin yang berbeda suhu kemudian beradu dan berpusar. "Ini yang berpotensi menjadi angin puting beliung," ujar Edvin.
Menurut Edvin, angin puting beliung hanya terjadi di musim pancaroba. "Hal ini tidak akan terjadi baik di pertengahan musim hujan maupun musim kemarau. Sebab, suhu angin sudah seragam," katanya.
Tak hanya itu, Edvin menyampaikan, untuk mencegah dampak adanya puting beliung susulan, pemerintah harus segera melakukan upaya mitigasi. Upaya dapat dilakukan dengan memangkas dahan pohon, menebang pohon yang rawan tumbang, serta memperkuat atap rumah. (SHARON PATRICIA)