Jenazah Anak yang Hanyut di Malang Akhirnya Ditemukan
Oleh
Dahlia Irawati
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Anak yang hilang terseret arus Sungai Amprong di Kota Malang, Jawa Timur, pada saat hujan deras Senin (10/12/2018) sore akhirnya ditemukan tim SAR gabungan pada Selasa (11/12/2018) pukul 09.15 WIB. Jenazah Dimas Oki Saputra (11 tahun) ditemukan sekitar 3 kilometer dari titik awal dia diperkirakan hilang.
Sementara itu siswa-siswi SMPN 18 Kota Malang harus bekerja bakti membersihkan kelas dan menjemur buku-buku yang basah akibat genangan air sehari sebelumnya.
Setelah pencarian Dimas dihentikan pada Senin malam, pada Selasa pukul 08.00 WIB tim SAR gabungan dari berbagai elemen, mulai dari BPBD Kota Malang, polisi, TNI, relawan, hingga masyarakat mulai, menyisir Sungai Amprong untuk mencari Dimas.
”Pada pukul 09.15 WIB, jenazah Dimas ditemukan dan langsung dibawa pulang ke rumah keluarganya di Jalan Ki Ageng Gribig I RT 002 RW 004 Kedungkandang,” kata Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Handi Prijanto, Selasa. Korban ditemukan di sungai belakang pabrik rokok tidak jauh dari Kepolisian Sektor Kedungkandang.
Adapun di tempat berbeda, di SMP Negeri 18 Kota Malang, siswa dan siswi di sana harus bekerja bakti untuk membersihkan ruang kelas dan menjemur buku-buku pelajaran yang basah akibat genangan air setinggi 1 meter yang menerjang sekolah mereka sehari sebelumnya.
”Senin mulai pukul 15.00 WIB, air sudah mulai masuk sekolah kami. Beberapa guru menyelamatkan data di komputer. Namun, buku, komputer, alat musik, dan berkas-berkas lainnya banyak yang akhirnya terendam air,” kata Aziz Gubaidi, guru Pendidikan Lingkungan Hidup SMPN 18 Kota Malang, Selasa (11/12/2018).
Air masuk ke sekolahan tersebut, menurut Aziz, berasal dari bagian barat sekolah, saat itu alirannya cukup deras. Air bahkan merobohkan tembok pembatas bagian barat sekolah. Saluran irigasi di sekitar sekolah tersebut tidak lagi mampu menampung air dengan debit tinggi sehingga air meluap dan menggenangi jalan, permukiman, dan sekolah.
”Semalam tim PMK Kota Malang sudah membantu menyedot air di sekolahan ini sehingga saat ini sudah surut. Jika tidak disedot, dimungkinkan hari ini air belum akan surut,” kata Aziz.
SMPN 18 Kota Malang terletak di kawasan permukiman mewah Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang. Lokasinya di kawasan belakang Rumah Sakit Universitas Brawijaya.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, untuk mengantisipasi bencana serupa di masa mendatang, ia akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Provinsi Jawa Timur UPT Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air di Malang.
”Kami akan berkoordinasi terkait normalisasi sungai-sungai di Kota Malang. Kami akan menegakkan pelanggaran aturan bagi bangunan-bangunan yang menghambat saluran air serta mohon dengan sangat agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Timbunan sampah menjadi salah satu penyebab luapan air ke mana-mana,” kata Sutiaji.