Pohon-pohon Tumbang, Warga Jakarta Diminta Waspadai Hujan dan Angin Kencang
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memberikan peringatan dini potensi hujan disertai kilat dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mulai siang hari sampai menjelang malam.
Senin (10/12/2018) siang, Jakarta diguyur hujan deras disertai kilat dan angin kencang. Akibatnya, atap Rasuna Garden Food di Jalan Epicentrum Tengah, Karet Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel), rusak karena angin kencang. Selain itu terjadi banjir di beberapa lokasi di Jaksel dan sejumlah pohon tumbang di beberapa titik. Dalam kejadian tersebut, tidak terdapat korban jiwa.
Berdasarkan data dari Pusat Data & Informasi BPBD DKI Jakarta, banjir terjadi di empat kelurahan yang terletak di Jaksel. Kelurahan itu, yaitu pertama, Kelurahan Bangka (RW 009/RT 003, 006, 007,008, dan 010) dengan ketinggian air 30 cm. Kedua, Kelurahan Bangka (RW 002/RT 003 dengan ketinggian air 70 cm, RW 003/RT 012 dengan ketinggian air 50 cm, RW 004/ RT 003, 011, dan 012 dengan ketinggian air 70 cm). Ketiga, Kelurahan Duren Tiga RW 005/RT 001 dengan ketinggian air 75 cm. Keempat, Kelurahan Petogogan RW 002/ RT 001-007 dan 011 dengan ketinggian air 30 cm. Saat ini, air telah surut.
Selain itu, terjadi pohon tumbang Jakpus dan Jaksel. Di Jakpus, pohon tumbang terjadi di Jalan Dipinegoro, sedangkan di Jaksel, pohon tumbang terjadi di Jalan Tebet Timur Raya, Jalan Gedung Hijau Raya, Jaksel, di dekat Fly Over Baru Bintaro, dan di depan Telkom, seberang SMPN 115. Pohon tumbang telah selesai dievakuasi oleh petugas gabungan dari BPBD DKI, Dinas Kehutanan, PPSU, dan lainnya.
Pantauan di area Tebet, Senin malam, lalu lintas ramai lancar di lokasi terjadinya pohon tumbang dan material pohon telah dievakuasi serta dibersihkan oleh petugas sejak sore hari.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mulyono R Prabowo dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (10/12/2018), mengatakan, pada periode 10-16 Desember 2018 setidaknya ada 13 daerah berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Daerah tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selain itu, BMKG memprediksi, dalam seminggu ke depan akan ada aliran udara basah yang melintas dari barat Samudra Hindia hingga Indonesia bagian barat. Fenomena itu disebut Madden Julian Oscillation (MJO).
Mulyono menambahkan, pertemuan dua fenomena tersebut, ditambah dengan tingginya gangguan tropis, meningkatkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, khususnya di daerah Jawa dan Sumatera.
Sebelumnya, Kepala Subbidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Agie Wandala mengingatkan potensi menguatnya aliran massa udara dingin dari Asia dalam beberapa hari ke depan. Hal ini tak hanya memberikan ancaman angin kencang, tetapi juga puting beliung.
”Masyarakat harus waspada jika di lingkungan sekitar tempat tinggal terdapat pohon yang rapuh,” ujar Agie, Jumat (7/12/2018).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah menyebutkan, intensitas curah hujan terus dipantau dan dicatat. Selain itu, automatic water level recording juga dipantau status daruratnya terutama yang terdapat pada bangunan pintu air.
Sampai pukul 18.00, tinggi muka air di bendungan, pintu air, waduk dan pos terpantau Siaga IV atau aman. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY).