JAKARTA, KOMPAS - PT KAI siap menggeser gerbang penumpang atau gate pemindai untuk keluar masuk hall atas di Stasiun Tanah Abang yang terhubung dengan skybridge atau jembatan penyeberangan multi guna (JPM). Peralatan gerbang termasuk kabel-kabel untuk mengoperasikan gate sudah mulai dipasang di titik yang baru dan dijadwalkan pekan ini sudah bisa bergeser.
Edy Kuswoyo, Manajer Humas Daerah Operasi (Daop) I PT KAI yang dihubungi tadi malam, Minggu (09/12/2018) membenarkan, sesuai pembicaraan dengan PD Sarana Jaya dan Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya di tengah dan akhir Nobember 2018, serta yang terbaru Jumat (07/12/2018) saat awal ujicoba, gerbang penumpang akan digeser maju mendekati loket tiket. Titik gerbang yang baru akan maju sekitar tujuh meter dari gate eksisting.
"Sehingga di hall atas akan tersisa ruang yang tidak terlalu lebar di depan loket. Tidak seperti hari ini yang masih lebar ruang tersisanya," ujar Edy.
Dengan ruang tersisa yang tidak terlalu lebar diharapkan para penumpang akan langsung masuk gate menuju peron. Tidak ada penumpang yang leha-leha atau bersantai-santai seperti yang sering terlihat saat jam-jam siang. Apalagi jumlah gate atau gerbang tidak akan berkurang, akan tetap 13 gerbang.
Per Minggu (09/12/2018), bakal letak gerbang yang baru sudah terlihat. Ada jajaran kabel yang digulung yang diatur dengan jarak tertentu antar gulungannya.
"Dalam pekan ini kami jadwalkan segera digeser. Pemindahan gerbang akan dilakukan di malam hari usai pelayanan supaya tidak mengganggu arus penumpang," jelas Edy.
Seperti dijelaskan Sofyan Hasan, Deputi 1 Daerah Operasi I PT KAI di skybridge Tanah Abang akhir November lalu, jumlah penumpang yang lalu lalang melewati hall atas stasiun Tanah Abang setiap hari pukul 05.00 - 23.00 sebanyak 40.000 orang. Dengan angka yang cukup besar, PT KAI ingin pergeseran gerbang tidak mengganggu jadwal layanan dan pergerakan penumpang.
Yoory C. Pinontoan, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya mengatakan, setelah pembukaan skybridge untuk ujicoba awal, masih akan diteruskan dengan ujicoba lagi hingga sepekan ini. Yaitu untuk tetap memantau dan melihat pergerakan pejalan kaki saat jam sibuk pagi hari dan sore hari.
Lalu untuk para PKL yang dikatakan sudah bisa siap-siap menaikkan dagangan di kios yang ada di jembatan multi guna (JPM) itu, dari pemantauan Minggu siang kemarin, belum terlihat para pedagang yang bersiap-siap. Jajaran kios masih sepi. Yang terlihat para pejalan kaki dan penumpang yang habis berjalan dari arah Blok F dan Blok G dan tengah membenahi belanjaan sebelum masuk stasiun.
Sementara sejumlah tanda atau penunjuk arah ada yang sudah dipasang, juga ada yang masih ditumpuk di pinggir JPM.
Teguh P. Nugroho, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya menambahkan, ujicoba setelah pembukaan awal itu perlu dilakukan untuk mencermati betul pergerakan penumpang, pejalan kaki, pedagang demi keselamatan dan keamanan penumpang dan pejalan kaki. Perbandingan harus cermat dilakukan saat jam sibuk pagi dan sore juga saat jam tidak sibuk. Tujuannya supaya JPM betul-betul siap saat dibuka dan dioperasikan.