Benahi Fisik dan Teknik
Peloncat indah nasional perlu meningkatkan kemampuan fisik dan teknik gerakan jika ingin bersaing di level yang lebih tinggi di kancah internasional.
Jakarta, Kompas Peloncat indah Indonesia diminta tidak cepat puas dengan hasil di Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka 2018. Untuk menghadapi ajang yang lebih tinggi, yaitu SEA Games 2019, atlet-atlet perlu meningkatkan kemampuan fisik dan melatih teknik.
Pelatih loncat indah Indonesia Harly Ramayani menilai, penampilan tim nasional di Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka 2018 sesuai harapan. Namun, penampilan atlet belum cukup untuk membawa mereka ke level yang lebih tinggi, termasuk persaingan di tingkat Asia Tenggara.
”Menjelang SEA Games ada gerakan-gerakan yang perlu ditambah. Gerakan ini punya tingkat kesulitan lebih tinggi sehingga fisik atlet harus ditingkatkan lagi,” ujarnya, Sabtu (8/12/2018).
Menurut Harly, penerapan ilmu keolahragaan penting untuk meningkatkan kemampuan fisik atlet. Latihan strenght and conditioning, misalnya, bermanfaat untuk membangun keseimbangan dan penguatan otot-otot pusat. Ilmu keolahragaan juga penting diterapkan dalam asupan nutrisi dan pemulihan tubuh.
Saat ini, jumlah anggota tim nasional loncat Indah Indonesia sembilan atlet yang terdiri dari lima putra dan empat putri. Selanjutnya, tiga atlet yunior akan diajak bergabung dengan pelatnas untuk bersaing di SEA Games 2019. Selain berlatih di Indonesia, tim ”Merah Putih” juga dijadwalkan menjalani pemusatan latihan di China dan uji coba kejuaraan di Korea Selatan.
Pada SEA Games 2019, tim loncat indah membidik medali emas di nomor papan 10 meter sinkronisasi putra melalui Adityo Restu Putra dan Andriyan. Dua tahun lalu di Kuala Lumpur, kedua atlet ini berhasil meraih medali perak. Mereka kalah dari wakil tuan rumah Hanis Nazirul/Jellson Jabillin yang meraih emas.
Pada Asian Games 2018, Adityo Restu/Andriyan menempati peringkat keempat. Mereka tertinggal dari pasangan China, Korea Selatan, dan Korea Utara. Meski gagal mendapatkan medali, rasa percaya diri dan kemampuan atlet meningkat.
”Pada Asian Games, mereka bisa bersaing dengan lawan-lawan yang memiliki level dunia. Harapannya, ini menjadi modal atlet bersaing di SEA Games. Rasa percaya diri dan kemampuan mereka meningkat,” ujarnya.
Kemarin, Adityo Restu/Andriyan yang tampil mewakili DKI Jakarta meraih medali emas di nomor papan 10 meter sinkronisasi putra dengan 333,15 poin. Di peringkat kedua adalah Muhammad Nasrullah/Luthfi Nikko dari Jawa Timur (290,25 poin). Adapun wakil Sumatera Selatan, Suhardi Septian/Ihsan Bahari, meraih perunggu (249,15 poin).
DKI Jakarta juga meraih emas di nomor papan 3 meter sinkronisasi campuran melalui Andriyan/Maria Natalie (214,14 poin). Jatim membawa pulang perak melalui M Nasrullah/Della Dinarsari (212,76 poin). Sementara Aryanto/Sari Ambarwati dari Jawa Barat meraih perunggu (196,62 poin).
Peloncat indah putra Tri Anggoro dari DKI Jakarta tidak menyangka dengan perolehan tiga emas di Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka. Anggi, panggilan Tri Anggoro, merebut emas di nomor papan 3 meter putra dengan nilai 350,55 poin, disusul rekannya, Adityo Restu, yang mendapat perak (341,35 poin) dan M Ridho Akbar yang mendapat perunggu (323.75 poin). Anggi juga membawa pulang emas di nomor platform 10 meter dan papan 3 meter sinkronisasi berpasangan dengan Adityo Restu.
Hasil di Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka memotivasi Anggi untuk tampil lebih baik di SEA Games. Baginya, untuk mendapatkan emas SEA Games, dia harus lebih meningkatkan teknik dan kekompakan, terutama di nomor sinkronisasi saat berduet dengan Adityo Restu.
”Sebenarnya teknik tidak terlalu jauh dari atlet Singapura dan Malaysia. Namun, di tingkat kerapian kami masih kurang. Jadi, hal itu yang harus ditingkatkan,” katanya.
Penampilan di Kuala Lumpur 2017, menurut Anggi, menjadi pelajaran berharga bagi dirinya. Ketika itu, Anggi tampil perdana di SEA Games. Bermain di nomor papan 3 meter sinkronisasi, Anggi/Adityo bermain kurang rapi. Hal itu memengaruhi penampilan.
”Sekarang, saya merasa lebih siap, baik teknik, fisik, maupun rasa percaya diri. Saya berharap bisa mendapatkan medali emas di nomor 3 meter sinkronisasi,” ujar Anggi. (DNA)