JAYAPURA, KOMPAS — Upaya pencarian terhadap para pekerja PT Istaka Karya yang diserang kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di puncak Bukit Kabo, Kabupaten Nduga, Papua, 2 Desember lalu, masih akan dilanjutkan. Terdapat tiga pekerja yang belum diketahui nasibnya hingga kini.
Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Yan Reba saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (7/12/2018), mengatakan, sebanyak 153 personel tim gabungan TNI dan Polri tersebar di sejumlah titik untuk mencari ketiga pekerja tersebut. ”Tim akan mencari di tiga distrik, yakni Mbua, Yall, dan Dal. Mudah-mudahan tim segera menemukan mereka,” ujarnya.
Namun, pada Jumat sore, proses pencarian untuk sementara dihentikan karena kondisi cuaca yang berkabut. Adapun empat warga yang bekerja di sejumlah distrik di sekitar lokasi kejadian telah dievakuasi dari Mbua ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
”Sementara itu, delapan warga yang dilaporkan bersembunyi di rumah salah satu anggota DPRD Nduga di Yigi ditemukan dalam kondisi baik dan telah dibawa ke Mbua. Menurut rencana, mereka juga akan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” kata Yan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, jenazah 16 korban pekerja yang dibunuh kelompok kriminal bersenjata di Bukit Kabo, Yigi, diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing, Jumat. Sebanyak 15 jenazah merupakan pekerja PT Istaka Karya dan seorang petugas lapangan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua.
Adapun identitas mereka adalah Agustinus T, Jefry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus M, Muhammad Agus, Fais Syahputra, Yousafat, dan Aris Usi. Selain itu, Yusran, Dino Kondo, Markus Allow, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas, dan Daniel Karre.
”Jenazah diterbangkan ke sejumlah daerah, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur,” kata Ahmad.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi mengatakan, saat ini tim tidak hanya fokus mencari para pekerja yang belum ditemukan, tetapi juga memulai upaya pengejaran terhadap kelompok separatis tersebut.