TIMIKA, KOMPAS - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Yaurak, Kabupaten Nduga, Papua, akan dilanjutkan pekan depan. Sementara dari 16 jenazah pekerja PT Istaka Karya (Persero) yang ditemukan tim gabungan TNI-Polri di Bukit Kabo, Nduga, sembilan jenazah telah diterbangkan ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
”Bukit Kabo telah dikuasai oleh TNI-Polri. Insya Allah, satu pekan ke depan pembangunan jembatan dan jalan di Nduga segera dilanjutkan,” ujar Hadi, Kamis (6/12/2018), di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua.
Pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Yaurak, yang merupakan bagian dari jalur Trans-Papua, terhenti setelah pada hari Minggu lalu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin Egianus Kogoya menyerang pekerja PT Istana Karya (Persero) yang sedang membangun jembatan tersebut.
Proses pembangunan jembatan itu kini telah mencapai 70 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2019.
Untuk menjamin kelanjutan pelaksanaan proyek Trans-Papua di Nduga, TNI dan Polri akan membentuk tim demi memperkuat keamanan para pekerja proyek itu. TNI-Polri juga tidak menoleransi keberadaan KKB di Papua.
”TNI dan Polri tegas bahwa apa yang dilakukan KKB bukan sekadar kriminal senjata. Kami akan tangkap dan mengadili mereka atas perbuatan keji kepada masyarakat,” kata Panglima TNI.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto menambahkan, pencarian dan penegakan hukum terhadap anggota KKB akan dilakukan setelah tuntasnya evakuasi dan identifikasi jenazah korban penyerangan oleh KKB.
Cuaca buruk
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, tim gabungan TNI-Polri telah menemukan 16 jenazah pekerja PT Istaka Karya (Persero) di Bukit Kabo di Distrik Yigi, Nduga.
Jenazah kemudian dibawa ke Distrik Yall, yang berbatasan dengan Yigi, untuk selanjutnya dievakuasi ke Timika, Mimika, dengan helikopter. Sembilan jenazah telah dievakuasi ke Timika, kemarin pagi.
”Masih terdapat tujuh jenazah di Distrik Yall. Sebenarnya helikopter akan mendarat di lapangan terbang di Yall pada pukul 11.30 WIT. Namun, upaya ini tak bisa dilanjutkan karena cuaca yang berkabut,” ujar Ahmad.
Saat mengevakuasi jenazah, kata Ahmad, tim gabungan TNI-Polri masih terlibat kontak senjata dengan KKB yang dipimpin Egianus Kogoya. ”Selain gangguan dari kelompok itu, tim juga menghadapi medan yang sulit. Jenazah ditemukan di atas ketinggian 10.000 kaki (sekitar 3 kilometer) dengan kondisi jalan sangat terjal,” tuturnya.
Ia menambahkan, tim gabungan TNI-Polri telah menyiapkan helikopter untuk menuntaskan evakuasi jenazah korban penyerangan KKB di Distrik Yall. ”Kami akan menyisir sejumlah lokasi yang berdekatan dengan Bukit Kabo untuk mengecek apakah di sana masih terdapat pekerja PT Istaka Karya,” katanya.
Selain mengevakuasi sembilan jenazah, tim gabungan TNI-Polri juga telah membawa satu personel Polri, yaitu Bhayangkara Satu Wahyu, yang terkena tembakan di tangan kanannya, untuk dirawat di Timika. Evakuasi terhadap Wahyu berbarengan dengan sejumlah warga di Mbua dan keluarga korban yang selamat.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi menjelaskan, 20 orang telah dievakuasi dari Distrik Mbua dan Distrik Yigi ke Distrik Yall untuk selanjutnya dievakuasi ke Timika. ”Mereka terdiri dari pekerja PT Istaka Karya serta tukang bangunan yang bekerja di Distrik Mbua dan Distrik Yigi,” katanya.
Sementara itu, General Manager PT Pertamina MOR VIII Maluku-Papua Iin Febrian menginformasikan penghentian sementara penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke Nduga sejak tiga hari terakhir. Setiap bulan, pengiriman BBM jenis premium dan solar ke Kenyam, ibu kota Nduga, mencapai 30 kiloliter. ”Setelah Nduga kondusif, kami akan kembali mendistribusikan BBM,” ujarnya.
Direktur Utama PT Istaka Karya (Persero) Sigit Winarto menuturkan, jenazah pekerjanya mulai hari ini akan diantarkan ke keluarga masing-masing. ”Kami akan memberikan upaya terbaik untuk mengatasi beban keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya.