MAKASSAR, KOMPAS - Sebanyak 16 jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua, tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/12/2018), sekitar pukul 18.00 Wita. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga yang sudah menunggu di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin.
Tak lama setelah pesawat Hercules yang membawa jenazah tiba, aparat TNI langsung mengusung satu per satu peti jenazah ke ambulans yang telah disiapkan sejak sore. Ambulans yang berjejer sudah diberi nomor, sesuai nomor pada peti jenazah.
Hanya keluarga dekat yang bisa masuk ke landasan pacu dan menunggu di ambulans. Adapun puluhan anggota keluarga lain menunggu di pintu masuk Lanud Hasanuddin. Tangis keluarga pecah tak terbendung saat satu demi satu peti dimasukkan dalam ambulans. Selanjutnya ambulans langsung ke rumah duka.
Menurut Iswanto Sunaryo, Komisaris PT Istaka Karya, sebanyak tujuh jenazah diberangkatkan ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, satu jenazah ke Makassar, dan satu lainnya ke Kabupaten Gowa. Sementara itu, dua jenazah akan diberangkatkan ke Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi; tiga jenazah diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah, Jumat malam; dan dua lainnya diberangkatkan masing-masing ke Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Nusa Tenggara Timur.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, Kementerian BUMN sangat berduka atas peristiwa ini. “Kementerian BUMN akan memberikan hak kepada ahli waris sesuai ketentuan yang berlaku. Menteri BUMN juga akan memberi santunan. Adapun anak-anak korban akan diberi beasiswa sampai SMA,” katanya.
Adapun terkait proyek jembatan di Nduga, Aloysius memastikan segera dilanjutkan dengan pola kerja yang berbeda. Untuk kelanjutan proyek, PT Istaka Karya dan para kontraktor lain akan didukung penuh oleh aparat TNI dan Polri untuk jaminan keamanan.
Akan ada pendampingan dalam dua hal, yakni aparat ikut bekerja dan juga ditempatkan pada pos-pos pengamanan di titik-titik di mana orang bekerja. Untuk keperluan ini, pos-pos keamanan akan ditambah.
“Mulai minggu depan (pembangunan) dilanjutkan dan pola kerja akan ada pendampingan langsung TNI-Polri bersama PT Istaka Karya dan kontraktor lain. Sama seperti pembukaan lahan dahulu yang dibuka oleh Zipur (Zeni Tempur) kemudian dilanjutkan oleh Istaka Karya dan para kontraktor. Sekarang sedang dihitung berapa jumlah (tenaga kerja dan pengamanan) yang dibutuhkan sampai akhir bulan ini dan tahun depan dengan anggaran yang baru. Akan dihitung alokasi tenaga Zipur ke masing-masing proyek,” katanya.
Aloysius mengatakan, yang dilaksanakan saat ini adalah proyek jembatan. Ada 35 jembatan yang sedang dibangun, di mana 21 unit akan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan 14 unit oleh PT Istaka Karya. Sesuai kontrak dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, proyek jembatan ini mestinya rampung pada akhir 2019.