Perintah Evakuasi di Kaledonia Baru dan Vanuatu Pasca-Gempa Bermagnitudo 7,5
Oleh
Elok Dyah Messwati
·3 menit baca
WELLINGTON, RABU -- Gempa bawah laut bermagnitudo 7,5 menghantam pantai timur Kaledonia Baru di Pasifik Selatan pada Rabu (5/12/2018). Pihak berwenang di Kaledonia Baru dan Vanuatu mengeluarkan peringatan ancaman tsunami dan perintah evakuasi bagi warga di area pantai ke tempat sejauh lebih dari 300 meter dari pesisir dan, jika mungkin, ke lokasi lebih tinggi 12 meter dari atas permukaan laut.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menyatakan, gelombang tsunami telah diamati. Saat gempa terjadi, gelombang tsunami setinggi satu hingga tiga meter kemungkinan terjadi di beberapa pantai di Kaledonia Baru dan Vanuatu, sementara di Fiji sangat mungkin terjadi gelombang tsunami setinggi satu meter. Dikatakan, tidak ada ancaman terhadap Hawaii.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS), gempa tersebut terjadi sekitar 168 kilometer di sisi timur Tadine di Kaledonia Baru pada kedalaman 10 kilometer atau sekitar 155 kilometer di sisi timur tenggara dari Loyalty Islands di lepas pantai timur Kaledonia Baru.
Gempa bumi umumnya lebih merusak ketika episentrum berada di dekat permukaan laut. Kaledonia Baru berada di jalur "Cincin Api (Ring of Fire)" di sekitar Samudera Pasifik tempat sering terjadi gempa bumi dan aktivitas gunung berapi.
Seorang juru bicara grup usaha logam dan pertambangan Perancis, Eramet, yang mengoperasikan pabrik nikel Doniambo di Pelabuhan Noumea, mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah memberikan peringatan kemungkinan terjadinya tsunami. "Secara prosedur, kami meminta para pekerja yang bekerja di dekat laut untuk bergerak ke lokasi atau tanah yang lebih tinggi," katanya.
Dia sendiri telah merasakan gempa yang kuat tersebut, namun menurutnya guncangan kuat gempa itu terjadi tidak terlalu lama.
Judith Rostain, wartawan lepas di Noumea, ibu kota Kaledonia Baru, mengungkapkan, tidak ada kerusakan di ibu kota, dan ancaman tsunami sepertinya sudah berlalu. Namun, situasinya tetap belum jelas di pantai timur dan pulau-pulau yang berada di sebelah luarnya.
Di Vanuatu, Dan McGarry mengatakan, dia hanya mendengar tiga gelombang kecil di Pulau Aneityum, Vanuatu selatan. McGarry, direktur media pada Vanuatu Daily Post, mengatakan, gelombang-gelombang itu hanya setinggi beberapa meter, dan semua warga pulau dalam kondisi yang baik.
"Kami sering mengalami gempa setiap tahun," kata McGarry. "Namun, yang membedakan kali ini adalah adanya peringatan tsnunami.
Evakuasi
Menurut pihak berwenang, gempa bermagnitudo 7,5 tersebut terbilang dahsyat, memicu peringatan tsunami dan evakuasi di pulau Pasifik. Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, para warga Kaledonia Baru yang berada di utara Selandia Baru, menerima pesan teks yang mengarahkan mereka untuk segera pergi ke tempat perlindungan karena ada ancaman gelombang tsunami setinggi hingga tiga meter.
Namun, warga di Kaledonia Baru dan Vanuatu mengatakan bahwa mereka tidak merasakan gempa. Selain itu, sirene peringatan tsunami tidak segera diaktifkan di Vanuatu."Gelombang tsunami yang berbahaya diperkirakan akan menerjan beberapa pantai," demikian peringatan dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Peringatan sebelumnya menyatakan tentang zona-zona berbahaya termasuk pantai-pantai yang terletak sepanjang 1.000 kilometer dari pusat gempa. Pusat gempa berada sekitar 300 kilometer di timur Noumea.
Selain memperingatkan akan terjadi gelombang tsunami setinggi hingga tiga meter di Kaledonia Baru dan Vanuatu, dan satu meter di Fiji, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik juga melaporkan terjadinya gempa susulan.
Otoritas Selandia Baru mengeluarkan peringatan tsunami serupa setelah gempa, tetapi peringatan itu dengan cepat dibatalkan. Tidak ada laporan langsung kerusakan akibat gempa yang pertama. Menurut pemodelan Survei Geologi AS, kerusakan dari gempa diperkirakan minimal, termasuk korban jiwa.