Setelah sembilan bulan menjaring gagasan dari bawah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya menerima 296 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten/Kota dan 28 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi. Penyatuan seluruh gagasan itu dirayakan dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 yang perhelatannya dibuka hari ini.
Hingga hari-hari terakhir menjelang pembukaan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018, beberapa kabupaten/kota dan provinsi masih terus-menerus mengirimkan PPKD. Pada Kamis (29/11/2018) lalu, baru masuk 280 PPKD Kabupaten/Kota dan 27 PPKD Provinsi, namun memasuki Senin (3/12/2018) tercatat sudah ada 296 PPKD Kabupaten/Kota dan 28 PPKD Provinsi yang masuk.
Jika PPKD Kabupaten/Kota yang telah masuk sebanyak 296 PPKD dari total 514 kabupaten/kota, baru 57,5 persen kabupaten/kota yang turut berpartisipasi. Sementara PPKD Provinsi yang masuk relatif tinggi, mencapai 28 PPKD dari total 34 provinsi atau 82,3 persen.
Meski belum semua kabupaten/kota dan provinsi menyerahkan PPKD, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengaku puas dengan respons daerah. "Jujur saja, ini melampaui target awal kita," ujarnya, Senin (3/12/2018) di Jakarta.
Perhelatan KKI 2018 selama lima hari ke depan, mulai 5-9 Desember 2018 merupakan puncak rencana panjang penyatuan gagasan dari berbagai kalangan untuk bersama-sama memajukan kebudayaan secara sinergis. Upaya pemajuan itu diwujudkan dengan menyusun Strategi Kebudayaan yang merupakan amanat dari pasal 13 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Perumusan Strategi Kebudayaan dilakukan Tim Perumus diketuai Mendikbud Muhadjir Effendy. Rumusan Strategi Kebudayaan akan diserahkan ke Presiden 9 Desember 2018 mendatang untuk ditetapkan dan berlaku sampai 20 tahun ke depan. Strategi Kebudayaan itu menjadi dasar penyusunan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan yang secara nyata akan diterapkan dalam rencana pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang di bidang kebudayaan.
Seusai KKI 2018, Kemdikbud akan segera menyerahkan resolusi kongres ke berbagai kementerian dan lembaga yang memiliki tanggung jawab terkait sektor kebudayaan. "Jadi, kita harapkan hasil dari kongres ini konkret," kata Hilmar.
Perayaan Budaya
Berbeda dengan kongres-kongres kebudayaan sebelumnya yang menghadirkan deretan pemakalah, KKI 2018 digelar dengan konsep perayaan budaya yang terbuka bagi siapa pun. Dalam KKI 2018, para peserta kongres diajak untuk belajar dari berbagai bidang terkait pemajuan kebudayaaan, mulai dari kuliah umum, debat publik, diskusi film, lokakarya, pertunjukan, pidato kebudayaan, hingga pawai budaya.
Animo masyarakat, khususnya kaum muda untuk terlibat dalam KKI 2018 sangat tinggi. Itu terlihat dari masuknya ribuan relawan yang mendaftarkan diri dari kebutuhan semula hanya 100 orang. "Kami membuka pendaftaran peserta KKI 2018 secara online. Sekarang sudah terdaftar sekitar 2.300 peserta yang akan mengikuti berbagai kegiatan KKI seperti debat, pidato, kuliah umum, dan lain-lain," ungkap Sri Hartini, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud.
Kami membuka pendaftaran peserta KKI 2018 secara online. Sekarang sudah terdaftar sekitar 2.300 peserta yang akan mengikuti berbagai kegiatan KKI.
Pembukaan KKI 2018 yang bertepatan dengan 100 tahun Kongres Kebudayaan Indonesia digelar pagi ini pukul 09.00-10.00 di Ruang Graha Utama Kemdikbud disusul dengan serangkaian acara yang diselenggarakan secara pararel.
Beberapa acara itu meliputi antara lain kuliah umum “Sejarah UU Pemajuan Kebudayaan” oleh Ketua Panitia Kerja RUU Kebudayaan 2016-2017, Ferdiansyah pukul 10.30-12.00, Pidato Kebudayaan “Resolusi Konflik Berbasis Adat Istiadat” oleh Asisten Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antariman dan Antarperadaban, Jacky Manuputty di Plaza Insan Berprestasi pukul 15.30-16.30, Diskusi Film di Ruang Sinema Perpustakaan Kemdikbud, pukul 17.00-18.00, hingga pertunjukan Molucca Bamboo Wind Orchestra Ambon di Panggung Kubah Bambu pukul 20.15-21.45.
Selama lima hari berturut-turut, beragam kegiatan budaya digelar di kompleks Kemdikbud Jakarta. Pada hari kelima, KKI 2018 akan dimeriahkan dengan pawai budaya yang diikuti perwakilan 34 provinsi. Pawai budaya itu diselenggarakan pada hari bebas kendaraan bermotor Jakarta, Minggu (9/12/2018). "Ini lebih tepat disebut dengan pertunjukkan seni budaya massal di jalanan karena akan menghadirkan 2.400 penampil. Ada juga 2.000 pesilat Tapak Suci yang ikut berpawai," kata Hilmar Farid.
Dari hari pertama hingga kelima, KKI 2018 diperkirakan melibatan sekitar 6.500 orang yang terdiri dari perwakilan 34 provinsi, komunitas budaya, masyarakat adat, pegiat budaya, masyarakat umum, dan pelajar.
Perhelatan KKI 2018 akan dihiasi dengan panggung utama berupa instalasi seni kubah bambu karya seniman Novi Kristinawati Sutono. "Material bambu layak dikembalikan menjadi bagian penting kebudayaan Indonesia. Kekuatan bambu adalah ketika saya bisa memanfaatkan kelenturannya. Bambu berbeda dengan baja. Keunikan bambu terletak pada kelenturannya. Kelenturannya adalah kekuatannya," kata Novi.
Panggung kubah bambu karya Novi memiliki diameter 20 meter, tinggi 10 meter dan disusun dari 1.400 bilah bambu dengan penutup transparan sebagai atapnya. Untuk menyusun instalasi ini, Novi dibantu 17 orang dengan proses perakitan hampir dua minggu.
Pembuatan instalasi panggung kubah menggunakan material bambu sengaja dipilih sebagai simbol pentingnya kearifan lokal. Dengan memakai bahan dan teknik bersumber dari kearifan lokal, ternyata bisa diciptakan sebuah karya instalasi yang fenomenal. "Apa yang berasal dari kearifan lokal tidak hanya bisa dipamerkan untuk skala nasional, bahkan global," kata Hilmar.
Proyek besar KKI 2018 mengumpulkan gagasan-gagasan pemajuan budaya dari akar rumput ini memang belum merangkul seluruh kabupaten/kota dan provinsi. Namun, tak bisa dimungkiri upaya menggalang aneka macam masukan secara bertahap mulai dari bawah ini adalah langkah awal positif pelibatan aspirasi publik dalam menyusun upaya-upaya pemajuan kebudayaan secara bersama-sama. Langkah ini diharapkan menjadi awal diposisikannya kembali kebudayaan sebagai hulu dari pembangunan.